Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produk Halal Indonesia Siap Menembus Pasar Global

Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia memiliki keunggulan yang luar biasa dalam hal pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah. Sektor unggulan dalam industri halal Indonesia yaitu sektor fashion muslim dan makanan halal menduduki peringkat ke-3 dan ke-4 berdasarkan State of The Global Islamic Economy (SGIE) report 2020/2021. 

Pangsa pasar makanan halal Indonesia mencapai 13% dari pasar global, merupakan yang terbesar di dunia. Jumlah penduduk muslim dunia yang mencapai 1,8 miliar atau 24% dari populasi global terus bertumbuh dan tentunya merupakan pasar potensial bagi industri halal.

Sementara di domestik, berdasarkan data Direktorat Jenderal Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia muslim di Indonesia mencapai 86,88%. Kondisi ini jelas sangat menggiurkan dan Indonesia sebagai mayoritas muslim diharapkan mampu mengambil manfaat dari besarnya potensi pasar produk halal ini.

Perubahan tren berusaha pasca-pandemi yang mengarah pada penggunaan fitur digital, turut mendorong perkembangan industri produk halal yang lebih dekat pada konsumennya. Hadirnya digitalisasi menghilangkan batasan antar daerah bahkan negara dan mampu menghubungkan setiap individu dimanapun berada. Ini merupakan peluang bagi pelaku usaha untuk semakin mendigitalkan proses pemasarannya agar mampu menembus pasar domestik dan global.

Mengulang kesuksesan tahun 2020, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) kembali dihadirkan, tidak kurang dari 600 pelaku usaha dengan total 2100 produk fashion muslim dan halal food, siap meramaikan Exhibition sebagai rangkaian dari kegiatan ISEF 2021.

Seiring dengan semakin membaiknya penanganan pandemi di Indonesia, Exhibition ISEF 2021 dilakukan secara hybrid, yaitu kombinasi antara online exhibition melalui directory ISEF exhibition yang dapat diakses pada platform ISEF www.isef.co.id. Sementara offline exhibition dilakukan secara terbatas dengan prokes yang sangat ketat dengan pengunjung yang terdaftar.

Online exhibition akan berlangsung pada tanggal 8 Oktober 2021 dan berakhir pada Desember 2021, sementara untuk kegiatan offline exhibition dilakukan pada tanggal 27-30 Oktober 2021 pada puncak kegiatan ISEF 2021. Kegiatan exhibition ini menggandeng para pelaku UMKM nasional. 

Mengangkat tema Magnifying Halal Industries Through Food and Fashion Market for Economic Recovery, penyelenggaraan ISEF 2021 tahun ke-8 ini diharapkan mampu menjadi wadah akselerasi implementasi industri halal dengan fokus pada sektor fashion muslim dan food serta membangkitkan optimisme bagi pelaku usaha khususnya pelaku usaha syariah.

Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Bambang Himawan menegaskan komitmen ISEF untuk konsisten menggandeng pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu upaya nyata untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Disamping itu, untuk membantu memperluas pasar para pelaku UMKM produk halal ini, dalam penyelenggaraan ISEF kali ini, ISEF turut menggandeng Asosiasi E-Commerce Indonesia atau idEA.

Bambang Himawan menambahkan, dengan menggandeng idEA, pelaku usaha ini akan mendapat dukungan dan bantuan sepenuhnya dari para member asosiasi dalam mempromosikan produk halalnya ke konsumen yang lebih luas.

Dalam penyelenggaraan kali ini, konsumen dapat dengan mudah menemukan produk-produk halal dari para pelaku UMKM peserta ISEF 2021 di enam platform e-commerce seperti Bhinneka, Blibli, Shpee, Lazada, Bukalapak, dan Tokopedia.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia atau idEA, Bima Laga mengungkapkan antusiasme industri e-commerce dalam mendukung penyelenggaran ISEF 2021 ini. Sebagai elemen bangsa yang memang menjadi bagian pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, tentu sudah selayaknya kami juga mendorong bertumbuhnya industri produk halal.

“Kami berharap tidak hanya selama penyelenggaraan ISEF saja, tapi untuk jangka Panjang, kami ingin menjadi bagian dari mendunianya produk halal Indonesia,” ujar Bima Laga.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: