Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ramai-ramai Akademisi Lindungi Demokrat, Yusril Buka-bukaan: Saya Tercengang Membaca...

Ramai-ramai Akademisi Lindungi Demokrat, Yusril Buka-bukaan: Saya Tercengang Membaca... Kredit Foto: Instagram/Yusril Ihza Mahendra

"Sebab, itu saya heran kalau ada akademisi, yang matanya buta tidak bisa melihat fakta bahwa begitu banyak AD/ART partai yang menabrak UU, bahkan UUD 1945. Sementara, kita tahu partai memainkan peran sangat menentukan dalam penyelenggaraan negara," jelas Yusril Ihza Mahendra dalam keterangnannya, Kamis (7/10/2021).

Yusril Ihza Mahendra menilai, bahwa peran parpol di dalam pemerintahan sebenarnya jauh lebih besar daripada bupati dan wali kota.

"Saya tercengang membaca komentar Zainal Arifin Mochtar yang menggunakan kedok intelektual untuk melindungi partai-partai yang mempraktikkan oligarki, kediktatoran dan nepotisme," ungkap Yusril Ihza Mahendra.

"Mereka ini adalah jenis intelektual yang tidak punya rasa sensitif terhadap demokrasi dan berlindung di balik hukum formal yang kaku dengan otak yang beku," sambungnya.

Tak hanya itu, Yusril Ihza Mahendra lebih heran lagi dengan komentar Luthfi Yazid yang mengatakan bahwa jika pengujian AD/ART ini dikabulkan, maka akan mendorong siapa saja untuk menguji AD/ART partai.

Sehingga menghilangkan kepastian hukum. Yusril Ihza Mahendra, bahkan dituduh melakukan manipulasi intelektual.

Menurut Yusril Ihza Mahendra, pandangan Luthfi ini sangat mengherankan, seolah tidak tahu kalau semua peraturan perundang-undangan dapat diuji ke MK dan MA. Hal itu diatur dalam UUD 1945.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: