Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Genjot Pasar Produk Lokal, Apindo Jabar & Kementerian BUMN Bakal Bikin Roadmap Bareng

Genjot Pasar Produk Lokal, Apindo Jabar & Kementerian BUMN Bakal Bikin Roadmap Bareng Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

Dia juga mencontohkan ketika bangsa Indonesia menghadapi Covid-19. Ia menuturkan banyak negara lain yang meremehkan bangsa ini dalam menanggulangi pandemi. Namun, secara bergotong royong, Indonesia bisa membuktikannya dengan keluar dari permasalahan tersebut.

"Maka untuk mengantisipasi industri 4.0, ayo kita sama-sama buat roadmap untuk Indonesia ke depan yang lebih baik," ujarnya.

Berkenaan dengan pembangunan Pelabuhan Patimban di Jawa Barat, ia menyebutkan bukan hanya di Jawa Barat saja melainkan masih banyak sektor perekonomian yang lainnya juga merupakan kekuatan ekonomi di Indonesia.

Menurutnya, Patimban harus dilengkapi dengan kawasan industri sehingga akan menumbuhkan pusat perekonomian yang baru di kawasan tersebut.

"Tentu Patimban sudah ada investasinya, kita BUMN hanya ikut 5 persen yang lainnya swasta dan asing," ujarnya.

Adapun Ketua DPP Apindo Jabar, Ning Wahyu Astutik mengatakan dengan mengusung konsep Jabar untuk Jabar, Jabar untuk Indonesia, dan Jabar untuk dunia. Apindo Jabar melihat berbagai potensi di 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat akan berperan aktif dan berkolaborasi bersama Kementerian BUMN.

"Kita harus berkolaborasi. Nah, itu disambut baik oleh Pak Erick dengan meminta supaya kita melakukan roadmap bersama," ungkapnya.

Apindo Jabar menyadari sebagai bagian dari perubahan yang pasti terjadi. Maka, industri kecil dan menengah dapat menjadi solusi dalam menyikapi perubahan itu dengan memperkenalkan salah satu produk asli Jawa Barat berupa minuman sari buah pala.

"Dengan good manufacturing products concept, seharusnya produk ini dapat menjadi salah satu produk unggulan dari Jawa Barat," katanya.

Produk UMKM seperti minuman Sirup Pala dan peralatan salat harus bisa dibeli oleh pengusaha Jabar, termasuk BUMN.

Selain itu, produk mukena dari Tasikmalaya juga bisa digunakan untuk ibadah haji atau umrah yang bekerja sama dengan Bank BUMN ketika ada calon haji yang terdaftar menggunakan produk tersebut.

"Misalnya minuman Sirup Pala ini bisa jadi welcome drink di hotel-hotel atau kantor-kantor yang ada di Jabar. Termasuk di perusahaan-perusahaan," ujarnya.

Ning mengaku, selama ini belum ada kolaborasi yang masif dengan BUMN, masih seputar utang di bank, ketika pengusaha menghadapi pandemi Covid-19. Seharusnya, bank Himbara menurunkan suku bunga supaya tidak menjadi beban pengusaha.

"Tetapi yang dilakukan hanya merekstrukturisasi tidak menurunkan suku bunga," ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: