Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lebih Mengenal Soal Manfaat dan Jenis Antidepresan

Lebih Mengenal Soal Manfaat dan Jenis Antidepresan Kredit Foto: Unsplash/Nik Shuliahin

Contoh SNRI termasuk duloxetine (Cymbalta dan Yentreve) dan venlafaxine (Efexor).

Noradrenalin dan antidepresan serotonergik spesifik (NASSAs)

NASSA mungkin efektif untuk beberapa orang yang tidak dapat menggunakan SSRI. Efek samping NASSA mirip dengan SSRI, tetapi dianggap menyebabkan lebih sedikit masalah seksual.

Hanya saja, pada awalnya NASSA  dapat menyebabkan lebih banyak kantuk.  Contohnya termasuk Mianserin (Tolvon) dan Mirtazapine (Remeron, Avanza, Zispin).

Antidepresan trisiklik (TCA)

TCA biasanya tidak lagi direkomendasikan sebagai pengobatan pertama untuk depresi karena berbahaya jika overdosis. Efek sampingnya juga lebih tidak menyenangkan daripada SSRI dan SNRI, yaitu  sembelit, mulut kering, dan kelelahan.

Baca Juga: Mudah! Lakukan Cara Sederhana Ini untuk Menentukan Termasuk Obesitas atau Tidak

Pengecualian kadang-kadang dibuat untuk orang dengan depresi berat yang gagal menanggapi pengobatan lain. TCA juga dapat direkomendasikan untuk kondisi kesehatan mental lainnya, seperti OCD dan gangguan bipolar. Contoh TCA termasuk amitriptyline (Tryptizol), clomipramine (Anafranil), imipramine (Tofranil), lofepramine (Gamanil) dan nortriptyline (Allegron). Beberapa jenis TCA, seperti amitriptyline, juga dapat digunakan untuk mengobati nyeri saraf kronis.

Inhibitor monoamine oksidase (MAOIs)

MAOI adalah jenis antidepresan yang jarang digunakan karena efek samping yang serius sehingga hanya boleh diresepkan oleh dokter spesialis. Contoh MAOI termasuk tranylcypromine, phenelzine dan isocarboxazid.

Dokter mungkin merekomendasikan menggabungkan dua antidepresan, atau obat lain dapat ditambahkan ke antidepresan untuk meningkatkan efek antidepresan.

Perawatan lain untuk depresi termasuk terapi bicara seperti terapi perilaku kognitif (CBT). Semakin banyak, orang dengan depresi sedang hingga berat dirawat menggunakan kombinasi antidepresan dan CBT. Antidepresan ini bekerja cepat dalam mengurangi gejala, sedangkan CBT membutuhkan waktu untuk menangani penyebab depresi dan cara mengatasinya.

Baca Juga: Harap Tenang, Meski Efektivitas Menurun Setelah 6 Bulan, Vaksin Pfizer Masih...

Tidak hanya untuk depresi, antidepresan bisa mengatasi gangguan kecemasan umum, agitasi, gangguan obsesif kompulsif (OCD), kecemasan, bipolar, stres pasca trauma (PTSD), neuropati diabetik, dan lain-lain.[]

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: