Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Komoditas Andalan, Sawit Mendominasi Ekspor Pertanian Nasional 2020/2021

Jadi Komoditas Andalan, Sawit Mendominasi Ekspor Pertanian Nasional 2020/2021 Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP), Direktorat Jenderal Perkebunan, Dedi Junaedi, mengatakan bahwa hampir semua komoditas perkebunan mengalami pertumbuhan yang meningkat selama pandemi Covid-19.

Dedi mengatakan, pertumbuhan volume ekspor pertanian periode Januari–Juni 2020 dan 2021 mengalami kenaikan 3,4 persen dan nilai ekspor tercatat naik sekitar 44,8 persen.

Baca Juga: Terbang! Nilai Ekspor Sawit di Agustus 2021 Capai US$4,42 Miliar

"Saat ini baik dari segi volume maupun dari segi nilainya, ekspor pertanian memang masih didominasi kelapa sawit, kemudian diikuti karet, kelapa, kakao, kopi, dan komoditas lainnya," kata Dedi, dalam webinar yang diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (FORWATAN) dan Badan Karantina Pertanian bertemakan "Strategi Pembiayaan Ekspor Pertanian untuk Mendukung Gratieks" pada Sabtu (9/10).

Lebih lanjut, Dedi mengatakan, Ditjen Perkebunan telah menetapkan komoditas ekspor dalam tiga bagian. Pertama, komoditas utama (dari sisi volume), yakni kopi kakao, kelapa, jambu mete, lada, pala, vanili, kayu manis, cengkeh, dan teh.

Kedua, komoditas andalan, yaitu sawit dan karet. Ketiga, komoditas pengembangan, yaitu nilam, sagu, stevia, pinang, lontar, sereh wangi, dan beberapa komoditas lainnya.

Sementara, diungkapkan Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan), Bambang, pihaknya akan fokus pada target tiga kali lipat ekspor (Gratieks) tahun 2024.

"Target tiga kali lipat ekspor ini untuk kebaikan kita semua karena pengaruh akselerasi ekspor ini tentunya berdampak pada perekonomian nasional, penyerapan tenaga kerja, kesejahteraan petani sehingga wajib hukumnya semua pihak memberikan dukungan," ujarnya.

Apalagi, kata Bambang, pemerintah telah menyediakan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pada tahun 2020 dialokasikan sebesar Rp56 triliun dan tahun 2021 mencapai Rp71 triliun.

"Kami berharap pelaku usaha berani memanfaatkan dana perbankan tersebut. Usaha pertanian kalau diseriusi akan berhasil. Risiko kegagalan yang menjadi momok sebenaranya tidak sepenuhnya benar, kalau kita serius," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: