Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saat Amerika Bantu Rakyat Afghanistan meski Menolak Dukung Taliban

Saat Amerika Bantu Rakyat Afghanistan meski Menolak Dukung Taliban Kredit Foto: AP Photo/Bernat Armangue
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat (AS) setuju untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan yang berada di ambang bencana ekonomi.

Meski demikian, negara itu tetap menolak untuk memberikan pengakuan politik kepada penguasa baru Taliban di negara itu.

Baca Juga: The Power of Taliban, Untuk Pertama Kalinya Amerika Lakukan Perundingan Tanpa Senjata dengan Taliban

Hal tersebut dilaporkan oleh Taliban, Minggu (10/10/2021), yang merupakan hasil dari pembicaraan kedua belah pihak di Doha, Qatar.

Pernyataan itu muncul di akhir pembicaraan langsung pertama antara bekas musuh, sejak penarikan pasukan AS yang kacau pada akhir Agustus.

Tidak ada komentar langsung dari AS pada pertemuan yang berlangsung akhir pekan itu

Taliban mengatakan pembicaraan yang diadakan di Doha “berjalan dengan baik,” dengan Washington membebaskan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan setelah setuju untuk tidak menghubungkan bantuan semacam itu dengan pengakuan formal terhadap Taliban.

Amerika Serikat memperjelas bahwa pembicaraan itu sama sekali bukan pembukaan pengakuan terhadap Taliban, yang berkuasa pada 15 Agustus setelah pemerintah sekutu AS runtuh.

Juru bicara politik Taliban Suhail Shaheen juga mengatakan kepada Associated Press bahwa menteri luar negeri sementara kelompok itu meyakinkan AS selama pembicaraan.

Taliban Berjanji untuk berkomitmen agar Afghanistan tidak digunakan oleh para ISIS untuk melancarkan serangan terhadap negara lain.

Namun, kelompok itu mengesampingkan kerja sama dengan Washington untuk menahan ISIS yang semakin aktif di Afghanistan.

ISIS, musuh Taliban, telah mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan baru-baru ini, termasuk bom bunuh diri Jumat yang menewaskan 46 minoritas Muslim Syiah. Washington menganggap ISIS sebagai ancaman teroris terbesar yang berasal dari Afghanistan.

“Kami dapat menangani Daesh (ISIS) secara independen,” kata Shaheen ketika ditanya apakah Taliban akan bekerja dengan AS untuk menahan afiliasi ISIS.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: