Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelaku UMKM Ini Berhasil Ekspor Lidi Sawit ke Pakistan

Pelaku UMKM Ini Berhasil Ekspor Lidi Sawit ke Pakistan Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bagian dari kelapa sawit, yakni lidi sawit yang sering dianggap limbah, ternyata berpotensi memenuhi kebutuhan ekspor.

Pelaku usaha UMKM, yakni CV Masagenah Group asal Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), melakukan ekspor perdana produk lidi sawit ke Pakistan. Volume lidi sawit yang diekspor sebanyak 1 kontainer 40 feet dengan total nilai ekspor US$9,2 ribu.

Baca Juga: Jadi Komoditas Andalan, Sawit Mendominasi Ekspor Pertanian Nasional 2020/2021

Perlu diketahui, CV Masagenah Group merupakan peserta Export Coaching Program (ECP) di Kaltim. ECP di Kaltim merupakan hasil kerja sama Kemendag dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim. Diketahui, ECP merupakan kegiatan pembinaan UKM selama satu tahun yang digelar Balai Besar Pendidikan dan Pengembangan Ekspor Indonesia (PPEI) Kemendag.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi, mengatakan bahwa komoditas ini diekspor ke India dan Pakistan yang merupakan negara tujuan ekspor nontradisional di kawasan Asia Selatan.

Lingkup ECP mencakup peningkatan kualitas produk, kesiapan proses ekspor, pemasaran, dan pencarian calon pembeli potensial; perbaikan manajemen produksi, daya saing produk, desain dan kemasan produk untuk tujuan ekspor; serta pengembangan tim ekspor.

Peserta ECP diberi pendampingan mengenai kesiapan dokumen ekspor, bernegosiasi dengan calon pembeli, pengetahuan tentang kepabeanan dan pengiriman barang ekspor, kalkulasi harga ekspor, dan sistem pembayaran ekspor.

"Program ECP ditujukan bagi para pelaku usaha yang telah mendaftarkan diri dan memenuhi kriteria untuk mengikuti program pendampingan ekspor dan melalui proses verifikasi. Para peserta memperoleh pengetahuan ekspor secara komprehensif dan memiliki kesempatan menjalin jaringan dalam perdagangan internasional," jelas Heryono.

Tahun ini, ECP dilaksanakan di 10 kota, yaitu Semarang, Surabaya, Bandung, Bandar Lampung, Jakarta, Yogyakarta, Banda Aceh, Serang, Samarinda, dan Makassar. Sebanyak 30 pelaku UKM di setiap wilayah akan didampingi selama program berjalan.

Di tengah pandemi Covid-19, peserta ECP tetap mendapatkan pendampingan secara daring melalui webinar serta business matching dari para perwakilan perdagangan Indonesia di berbagai negara. Para peserta pendampingan juga berkesempatan mengikuti kurasi pameran internasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: