Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kebobrokan Korea Utara Dikuak Eks Perwira Intelijen, Ternyata Begini Aliran Cuan Kim Jong-un

Kebobrokan Korea Utara Dikuak Eks Perwira Intelijen, Ternyata Begini Aliran Cuan Kim Jong-un Kredit Foto: KCNA
Warta Ekonomi, Pyongyang, Korea Utara -

Perwira militer senior dan mantan intelijen Korea Utara Kim Kuk-song mengungkapkan kebobrokan pemerintahan Pyongyang.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan BBC, Kim menggambarkan bahwa pemimpin Korea Utara melakukan segala macam upaya untuk mendapatkan uang, mulai dari transaksi narkoba hingga penjualan senjata di Timur Tengah dan Afrika.

Baca Juga: Rakyatnya Sengsara, Kim Jong-un Justru Perintahkan Partainya Sejahterakan Warga

Kim kuk-song mengatakan, dia berada di Departemen Operasi dan diperintahkan untuk mengumpulkan dana revolusioner buat Pemimpin Tertinggi. Perintah tersebut berarti berurusan dengan obat-obatan terlarang.

Kim Kuk-song mengatakan, produksi obat-obatan terlarang Korea Utara di bawah pimpinan Kim Jong-il mengalami masa sulit. Saat itu, Departemen Operasional kehabisan dana revolusioner untuk Pemimpin Tertinggi. Kim kuk-song kemudian berupaya untuk meningkatkan produksi obat-obatan terlarang agar bisa memberikan pemasukan kepada pemimpin negara.

 "Setelah ditugaskan untuk mengumpulkan dana revolusioner, saya membawa tiga orang asing dari luar negeri ke Korea Utara, membangun basis produksi di pusat pelatihan kantor penghubung 715 Partai Buruh, dan memproduksi obat-obatan ICE (shabu kristal). Kemudian kita bisa mencairkannya ke dolar untuk dipersembahkan kepada Kim Jong-il," kata Kim Kuk-song, dilansir BBC, Senin (11/10/2021).

Penjelasannya tentang perdagangan narkoba saat ini masuk akal.  Korea Utara memiliki sejarah panjang produksi obat-obatan terlarang, kebanyakan adalah heroin dan opium. 

Seorang mantan diplomat Korea Utara untuk Inggris, Thae Yong-ho, yang juga membelot, mengatakan kepada Forum Kebebasan Oslo pada  2019 bahwa, Korea Utara telah terlibat dalam perdagangan narkoba yang disponsori negara.

Di sisi lain, Korea Utara berusaha untuk memperbaiki epidemi kecanduan narkoba domestik yang meluas.

Kim Kuk-song mengatakan, semua hasil penjualan narkoba masuk ke kantong pemimpin Korea Utara. Uang itu digunakan untuk kebutuhan pribadi seperti membeli makanan, membangun vila, dan membeli mobil mewah.

"Semua uang di Korea Utara adalah milik pemimpin Korea Utara. Dengan uang itu, dia akan membangun vila, membeli mobil, membeli makanan, membeli pakaian, dan menikmati kemewahan," ujar Kim Kuk-song.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: