Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terbang ke Papua, Politisi Gerindra Pertanyakan Soal Tes Antigen dan PCR

Terbang ke Papua, Politisi Gerindra Pertanyakan Soal Tes Antigen dan PCR Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Pun begitu saat masuk pesawat, lanjut dia menerangkan, awak cabin juga diketahuinya tidak melakukan tes deteksi Covid 19. "Saya cek semua petugas airline juga tidak melaksanakan PCR atau antigen yang berlaku dua hari sekali sesuai persyaratan yang sama dengan penumpang. Padahal, mereka selalu turun dan keluar dari bandara setelah melaksanakan tugas," tambahnya.

Berarti, sambung dia, petugas maskapai juga tidak steril dari Covid 19. 

Parahnya lagi, masih menurut alumni Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini, saat mendarat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar, malam hari. Ruang tunggu sudah tertutup dan penumpang transit diminta meninggalkan bandara dan baru diizinkan kembali ke bandara pukul 04.00 Wita keesokan harinya. 

"Sehingga, semua penumpang transit dari berbagai jurusan termasuk petugas bandara menjadi tidak steril lagi karena semuanya masuk tanpa tes antigen dan PCR kembali," ungkapnya. 

Saat BHS di Bandar Udara Internasional Mozes Kilangin Timika, ia kembali menemukan kejanggalan yang sama.

Terkait itu, ia berpendapat, persyaratan tes antigen dan PCR yang diwajibkan bagi pengguna angkutan publik hanya formalitas yang tidak jelas karena seluruh ruang lingkup bandara dan pesawat diisi petugas yang tidak steril dari Covid-19. 

"Diharapkan ini menjadi kajian agar persyaratan antigen dan PCR ditiadakan karena membebani pengguna transportasi publik tetapi masyarakat tidak mendapatkan jaminan perlindungan bebas Covid 19 selama perjalanan," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: