Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pandemi yang Awalnya Soal Penyakit Fisik Kini Juga Menyasar Kesehatan Mental

Pandemi yang Awalnya Soal Penyakit Fisik Kini Juga Menyasar Kesehatan Mental Kredit Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
Warta Ekonomi -

Setiap 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan angka gangguan kecemasan yang dialami oleh masyarakat Indonesia naik sebesar 6,8 persen selama pandemi Covid-19. Hal itu terungkap dalam penelitian terakhir yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Studi: Depresi Berat Meningkat pada Wanita Selama Pandemi

"Angka gangguan depresi juga ikut mengalami peningkatan 8,5 persen. Apabila melihat proyeksi jumlah penduduk di Indonesia, hal tersebut benar-benar membutuhkan penanganan serius," kata Subkoordinator Substansi Masalah Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Juzi Delianna, saat berbincang-bincang dalam Kesehatan Jiwa untuk Semua, Jumat (8/10).

Federasi Dunia untuk Kesehatan Mental (World Federation for Mental Health/ WFMH) mengatakan, meski krisis Covid-19, pada awalnya, adalah krisis kesehatan fisik, namun juga bisa mengakibatkan bibit krisis kesehatan mental yang besar.  Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia juga berupaya untuk memberikan perhatian pada isu kesehatan mental yang memengaruhi kehidupan sosial masyarakat di dunia.

Baca Juga: Apakah Penyakit Kencing Manis Sama dengan Diabetes?

Hari Kesehatan Mental pertama diperingati pada 1994 dengan tema khusus, yaitu “Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia”. Sementara Hari Kesehatan Mental Sedunia 2021 mengambil tema Kesehatan Mental di Dunia yang Tidak Setara, dengan slogan "Perawatan kesehatan jiwa untuk semua: mari kita wujudkan".

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: