Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ICDX: Perubahan Industri 4.0 Bisa Didukung Oleh Teknologi Blockchain

ICDX: Perubahan Industri 4.0 Bisa Didukung Oleh Teknologi Blockchain Kredit Foto: Pixabay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perubahan industri manusia mendapati bahwa ada cara-cara yang dapat memangkas atau memotong biaya-biaya yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Sehingga teknologi  semakin berkembang dahsyat sampai saat ini.

Mendapat perhatian dari berbagai pihak, Industri 4.0 ini juga pernah dijadikan bahan debat saat pemilihan calon presiden Indonesia, maka dari itu banyak sekali pihak yang turut menjadi bagian dari revolusi ini.

Menurut Research & Development Manager ICDX, Jericho Biere ada empat  nilai yang harus terjadi dan akan terjadi dalam industri 4.0.

Baca Juga: Waspadai Rontoknya Industri Akibat Pajak Karbon

“Diantaranya yaitu solusi pintar (Smart Solution), produk yang pintar (Smart Product), pemasokan yang pintar (Smart Supply Chains)  dan faktor yang pintar (Smart Factory). Pintar yang dimaksud di sini  adalah ada pihak lain selain manusia yang melakukan proses  secara cepat, efisien dan  efektif,” katanya dalam acara virtual, Selasa (12/10).

Jericho juga mengatakan untuk mengedepankan keempat nilai itu saat ini manusia juga membutuhkan teknologi yang mumpuni. Terutama untuk meningkatkan koordinasi yang cepat, tepat dan tidak bisa dimanipulasi.

“Semakin besar suatu perusahaan, Negara maka membutuhkan alur ritme yang tersistemasi dan terkoordinasi. Dalam hal ini teknologi blockchain bisa menjadi solusi utama bisnis teknologi yang mengedepankan daripada efisiensi efek kecepatan dan tidak dapat dimanipulasi, diubah dan diretas,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan lebih lanjut mengapa harus teknologi blockchain sebagai solusi dari industri 4.0 ini. Menurutnya blokchain memiliki nilai ekonomi yang dapat menurunkan biaya koneksi, penurunan biaya transaksi.

“Tidak hanya itu Blockchain juga dapat meningkatkan proses kegiatan bisnis di mana orang butuh akses verifikasi, mengirim serta menyimpan informasi secara aman (digitalisasi), serta blockchain juga terdesentralisasi dan terpercaya,” imbuhnya.

Dalam hal ini blockchain dalam sistem Sustainable Development Goals atau SDGS juga memiliki nila tersendiri, berikut rinciannya:

  • Menjadi inklusi keuangan, menjawab tantangan kesejahteraan seluruh masyarakat global sebagai akses permodalan.
  • Sebagai food supply chain yaitu identifikasi lokasi asal dari bahan makanan, pengembangan lokasi bahan makanan, atau melacak jejak karbon.
  • Sebagai industri kesehatan yaitu preventif penyakit dari rekam medis data pasien;  faster, cheaper, better,  place pation care.
  • Renewable energy;  IBM mengeluarkan sertifikat dari energi terbarukan yang di tokenisasi dan dapat dijual kepada pihak yang membutuhkan.

“IBM itu menjadi salah satu alternatif dari pada pembuatan real komoditi yang dapat dijual kepada pihak yang membutuhkan. Apalagi sekarang trennya adalah negara-negara sudah mulai mengimplimasikan pengurangan daripada emisi karbon,” imbuhnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: