Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wujudkan Sumber Energi Baru & Terbarukan, PTPN Group Implementasikan Pengembangan Bioenergi

Wujudkan Sumber Energi Baru & Terbarukan, PTPN Group Implementasikan Pengembangan Bioenergi Kredit Foto: PTPN III
Warta Ekonomi, Jakarta -

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), mendukung program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan energi nasional melalui peningkatan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) nasional serta mendukung penuh target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29% pada tahun 2030 melalui program kerja perusahaan dengan penggunaan biomassa perkebunan sebagai sumber energi utama, hilirisasi bisnis perkebunan, serta optimasi & pengembangan pembangkit listrik maupun sumber EBT lainnya.  Program tersebut dilaksanakan secara mandiri maupun bekerjasama dengan mitra strategis.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), menjabarkan bahwa PTPN III beserta seluruh Anak Perusahaan, telah memanfaatkan EBT sebagai sumber energi utama yang digunakan untuk operasional industri perkebunan.  

”Total produksi listrik berbasis EBT di PTPN Group sebesar 318 MW atau setara 1.831.680 MWh/tahun, sumber energi ini dapat dimanfaatkan untuk operasional di Perkebunan” papar Ghani.  “Dari 318 MW energi yang dihasilkan maka potensi pengurangan emisi (dekarbonisasi) sebesar 1,9 Juta Ton CO2/tahun,” kata Ghani, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (12/10/2021).  

Baca Juga: Berkomitmen Terapkan KPKU, Buat Sucofindo dan PTPN Group Tak Henti Berinovasi

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan Pabrik Gula (PG) dari awal perkembangannya telah menggunakan biomassa sebagai bahan bakar utama untuk menghasilkan listrik yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional pabrik. PKS menggunakan cangkang dan serabut (fiber) kelapa sawit sebagai bahan bakar utama pembangkit listriknya, sementara PG menggunakan bagas tebu sebagai bahan bakar utama pembangkit listriknya.

PTPN group memiliki 75 unit PKS yang menggunakan sumber EBT (cangkang & fiber) sebagai sumber energi utama dengan total kapasitas listrik yang dihasilkan 80 MW  (Mega Watt) serta memiliki 31 Unit PG yang menggunakan  sumber EBT (ampas tebu/bagas) sebagai sumber energi utama dengan total kapasitas listrik yang dihasilkan 198 MW.

Pembangkit EBT yang saat ini dimiliki PTPN Group antara lain pembangkit listrik berbasis tenaga air/hidro (PLTA) sejumlah 10 unit (total kapasitas 17,14 MW), berbasis biomassa (PLTBm) sejumlah 2 unit (total kapasitas 9,2 MW), berbasis biogas dari POME (PLTBg) sejumlah 9 unit (total kapasitas 11,35 MW) dan berbasis tenaga matahari (PLTS) 1 unit (kapasitas 2 MWp). 

PTPN Group saat ini juga sedang berupaya melakukan optimasi aset pembangkit listrik EBT yang dalam kondisi idle (tidak beroperasi atau beroperasi kurang optimal) melalui kerjasama dengan mitra strategis demi mendukung pencapaian target bauran EBT pemerintah sebesar 23% di tahun 2025.

Baca Juga: PTPN Group Jawab Tantangan Ketahanan Gula Konsumsi Nasional Melalui Transformasi Bisnis

Saat ini PTPN Group memiliki 2 unit pabrik pengolahan bioethanol yang telah beroperasi, yakni pabrik ethanol PT Energi Agro Nusantara (Enero) (Anak Perusahaan PTPN X) yang memiliki kapasitas produksi bioethanol sebesar 100 KL/hari dan pabrik bioethanol PASA Djatiroto (Unit Bisnis PTPN XI) yang memiliki kapasitas produksi ethanol sebesar 15 KL/hari. Kedua pabrik pengolahan bioethanol tersebut terletak di Provinsi Jawa Timur. 

Salah satu program pengembangan produk bioethanol yang saat ini tengah serius digarap oleh PT Enero adalah pengembangan produk Extra Neutral Alcohol (ENA) grade yang dapat digunakan sebagai substitusi bensin berbasis fosil. Selain itu, PT Enero juga telah memproduksi produk hand sanitizer dengan merek dagang “CARYZ” untuk mendukung protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.

Limbah cair dan limbah padat khususnya yang dihasilkan oleh PKS akhir-akhir ini banyak diminati oleh mitra strategis PTPN Group dan beberapa perusahaan BUMN/Swasta untuk menghasilkan EBT ataupun produk bahan bakar ramah lingkungan. Tandan kosong kelapa sawit pada mulanya hanya dimanfaatkan sebagai pupuk kompos di areal perkebunan kelapa sawit PTPN Group.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: