Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Bongkar 3 Sosok Calon King Maker di Pilpres 2024, Ada SBY

Pengamat Bongkar 3 Sosok Calon King Maker di Pilpres 2024, Ada SBY Kredit Foto: Instagram Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dinamika menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menghangat seiring sejumlah nama yang digadang-gadang maju sebagai capres. Meski peta politik koalisi masih dinamis, Pilpres 2024 diharapkan tidak head to head atau hanya dua poros.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menyampaikan demikian karena kalau head to head, rawan terjadi pembelahan. Pengalaman Pilpres 2014 dan 2019 jadi rujukannya. Dia berharap dengan presidential threshold 20 persen, masih bisa memunculkan 3 poros koalisi di Pilpres 2024.

Baca Juga: BIcara Peluang Prabowo di Pilpres 2024, Pengamat Singgung 'Restu Jokowi'

"Makin banyak calon atau poros koalisi, maka rakyat dihadapkan makin banyak menu pilihan yang disajikan, varian yang bermacam macam model. Ini bagus sekali, banyak alternatif pilihan capres," kata Pangi, melansir VIVA, Rabu (13/10).

Meski politik cair, ia memprediksi PDIP di Pilpres 2024 akan sulit berkoalisi dengan Demokrat dan PKS. Menurutnya, PDIP seolah sudah mengunci berkoalisi dengan Demokrat-PKS.

Pangi memprediksi kemungkinan nanti ada tiga king maker di Pilpres 2024. Poros pertama, ada Megawati Soekarnoputri dengan kemungkinan koalisi antara PDIP dengan Gerindra atau parpol lain selain Demokrat-PKS.

"Poros kedua Jokowi sebagai king maker dengan Golkar, Nasdem, PPP, dan PKB. Poros ketiga king maker SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dengan Demokrat, PKS, dan PAN," tutur Pangi.

Menurut dia, kans SBY sebagai king maker dalam pembentukan koalisi di 2024 cukup besar. SBY salah satunya bisa merangkul barisan oposisi seperti PKS.

Ia menyebut selain PKS, PAN kemungkinan yang bisa digandeng SBY karena kedekatan para pimpinannya. Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan pernah berada di pemerintahan SBY.

"Tetap king maker SBY, Megawati, dan Jokowi yang mendesain atau arsitek politiknya," ujarnya.

Pangi memaparkan, dengan sistem politik saat ini, yang mudah mendapatkan tiket kendaraan politik seperti Prabowo Subianto, Puan Maharani, Agus Harimurti Yudhoyono atau (AHY). Sementara, figur nonkader, tapi perlu modal elektabilitas sehingga potensial diusung adalah Gubernur DKI Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pangi memprediksi kemungkinan Prabowo bila maju nyapres, bisa berkoalisi dengan PDIP. Hal ini merujuk dinamika yang terjadi pasca Pilpres 2019. Namun, ia menganalisa bila Prabowo maju dan mau menang, mesti jeli dalam pemilihan pasangannya. 

"Kadangkala karena syarat koalisi terjadi kawin paksa dalam pasangan capres dan cawapres. Dalam pilpres terjadi split ticket voting, berbeda selera keinginan elite partai dengan selera keinginan publik," kata Pangi.

Dengan kondisi itu, figur cawapres tak mendapat dukungan dari pemilih dan hanya kehendak elite yang bermain. "Hanya menjadi keinginan elite sehingga mereka berpasangan," tutur Pangi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: