Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Digitalisasi Industri Properti Dorong Penerapan Strategi Omnichannel dalam Pemasaran

Digitalisasi Industri Properti Dorong Penerapan Strategi Omnichannel dalam Pemasaran Kredit Foto: Dok. Sentosa Park
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berkembangnya digitalisasi dan penetrasi internet di Indonesia yang kini telah mencapai 202,6 juta pengguna pada 2021 menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah mendorong industri properti untuk beralih ke teknik pemasaran omnichannel yang mengedepankan kemudahan proses pencarian properti.

Omnichannel marketing menitikberatkan kepada implementasi strategi pemasaran yang mengkombinasikan penjualan secara online dan in-store yang terhubung dengan satu branding narasi yang konsisten. Dalam omnichannel marketing, strategi periklanan terintegrasi dan bertujuan pada pengalaman konsumen dibandingkan mengedepankan kuantitas.

Baca Juga: Respon PPKM, Bank Sinarmas Hadirkan Layanan Omnichannel Experience

“Makin tereksposnya kaum milenial dan generasi Z terhadap perkembangan teknologi digital menjadi tantangan sendiri untuk para pengembang properti, penerapan omnichannel marketing memastikan bahwa pengalaman pelanggan tetap konsisten di semua channels, dengan menyatukan semua titik penjualan dengan satu narasi yang selaras dengan identitas brand itu sendiri.” imbuh Michael Ignetius Kauw, VP Corporate Sales Lamudi.co.id.

Berdasarkan Riset Tren Pasar Properti semester I-2021 perusahaan teknologi yang bergerak di bidang properti (PropTech), Lamudi.co.id, dalam lima tahun terakhir demografi pencari properti usia 25 sampai 45 meningkat dan dipimpin oleh mereka yang ada di umur 25 sampai 34 sebagai kelompok pencari properti yang terbanyak.

“Kaum milenial dan generation Z menginginkan kemudahan dalam setiap proses perjalanan properti dari pencarian hingga pembelian. Demografi ini menginginkan kemudahan informasi dan tentunya adanya kesinambungan narasi antara penjualan online dan offline,” sebut Michael.

Tingginya tuntutan akan kemudahan dalam pencarian properti dan langkah yang telah diambil oleh pengembang properti Indonesia ini dibahas dalam diskusi Bincang Properti: Strategi Omnichannel: Kunci Gaet Next-Gen Property Buyers pada tanggal 12 Oktober 2021.

Acara ini diselenggarakan secara online dengan dihadiri CEO Lamudi.co.id Mart Polman dengan pembicara VP Corporate Sales Lamudi.co.id Michael Ignetius Kauw, Wakil Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) Theresia Rustandi dan General Manager Cimanggis Golf Estate by Artha Graha Network Albert Sanjaya.

Meningkatnya preferensi para pengembang properti terhadap metode pemasaran hybrid (offline dan online) menunjukan bahwa industri properti tanah air makin terbuka terhadap penggunaan teknologi untuk meningkatkan layanannya. Skema Roadmap Digital Indonesia 2021-2024 yang dikeluarkan oleh Kemenkominfo, telah mengkategorikan industri real estat sebagai sektor ekonomi prioritas, penerapan strategi omnichannel dalam pemasaran properti menunjukan bahwa teknologi tidak semata-mata menggantikan pelaku industri properti melainkan mendukung perkembangan sektor itu sendiri.

“Sebagai pelaku industri properti sudah semestinya kami beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital. Perlu ditekankan kepada seluruh developer Indonesia bahwa pemasaran online dan offline bukanlah sebuah opsi melainkan sebuah keharusan.” Imbuh Theresia Rustandi Wakil Ketua Umum Realestat Indonesia (REI).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: