Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nyeleneh! Duterte Minta Suntik Diam-diam Warganya yang Ogah Divaksin saat Tidur

Nyeleneh! Duterte Minta Suntik Diam-diam Warganya yang Ogah Divaksin saat Tidur Kredit Foto: CNN
Warta Ekonomi, Manila -

Sejumlah warga Filipina masih ragu-ragu untuk divaksin Covid-19. Presiden Rodrigo Duterte pun melontarkan usul yang nyeleneh untuk mengatasinya. Ia menyarankan agar mereka disuntik saat tidur.

"Saya tahu masih banyak yang tak mau divaksinasi. Itulah masalahnya, mereka memang tidak mau divaksinasi. Jadi, mari kita datangi rumahnya dan suntik saat mereka tidur. Selesai," usulnya, dilansir dari TASS.

Baca Juga: Filipina Laporkan 16.361 Kasus Covid-19 dan 140 Kematian

Ia bahkan berjanji akan memimpin jalannya. Selain soal vaksinasi, orang nomor satu di Filipina tersebut juga menyoroti pentingnya memakai masker dan menjaga jarak. Pasalnya, hanya dengan tindakan inilah penyebaran virus corona di negara tersebut dapat dibendung.

Filipina telah menggunakan hampir 50 juta dosis beragam vaksin Covid-19. Lebih dari 23 juta orang di sana telah diimunisasi lengkap. Otoritas pun berhadap dapat memvaksinasi hingga 70 juta orang pada akhir tahun ini.

Sebelumnya, presiden Filipina mengumumkan kalau ia berusaha untuk mengesahkan undang-undang (UU) yang dapat menjebloskan para pelanggar karantina ke penjara. Ia juga mengatakan peserta acara massal akan terancam hukuman penjara.

Tak sampai di situ, pada awal Juni, Duterte bertekad menjatuhkan tuduhan pembunuhan terhadap warga yang tahu mereka positif Covid-19, tetapi mengabaikan protokol, sehingga menginfeksi orang lain dan menyebabkan kematian.

Selain itu, presiden meminta warganya yang menolak disuntik agar diam di rumah saja. Ia juga menolak hak untuk pilah-pilih vaksin dan menekankan kalau semua vaksin yang disetujui oleh otoritas telah terbukti efektif.

Filipina melaporkan kasus pertama Covid-19 pada 30 Januari 2020. Hingga saat ini, angkanya telah melampaui 2,67 juta kasus, sementara lebih dari 2,53 juta orang telah pulih dan 39.600 pasien meninggal dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: