Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Popularitas Pengganti Netanyahu Terseok-seok, Setelah Dikuliti Habis Terkuak Semuanya...

Popularitas Pengganti Netanyahu Terseok-seok, Setelah Dikuliti Habis Terkuak Semuanya... Kredit Foto: AP Photo/Abir Sultan
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Survei terbaru di Israel menunjukkan partai koalisi pengusung pemerintahan gagal mendapatkan popularitas. Bahkan popularitas mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ditunjukkan lebih kuat.

Survei itu menunjukkan bahwa setidaknya partai tempat Benjamin Netanyahu bernaung akan mendapatkan sedikitnya 43 dari 120 kursi yang ada di Parlemen Israel dilansir laman Sputnik News.

Baca Juga: Sejenis Iron Dome Israel, Tameng Langit Milik Iran Digadang Lebih Mematikan

Polling yang diadakan oleh media terhadap PM Israel Naftali Bennet mengungkap kecenderungan bahwa sekalipun angka COVID-19 di negara itu turun namun partai Bennet belum bisa merebut hati warga negaranya. Menurut survei itu, partainya Naftali Bennet hanya akan mendapatkan 7 kursi di Parlemen apabila pemilu diadakan pada hari ini.

Sementara partai-partai lainnya yang juga bergabung di koalisi maupun di luarnya juga menampakkan rating yang stagnan. Sementara Partai Yesh Atid, partai terbesar yang ada di koalisi pengusung pemerintah diprediksi hanya akan mendapatkan 18 kursi parlemen pada pemilu mendatang.

Partai lainnya yakni Partai Biru Putih, Partai Yisrael Beitenu dan Partai Meretz juga dinilai tak sanggup mengangkat popularitasnya.

Sementara saat ditanya alasan responden mengapa tak puas dengan pemerintahan kini adalah karena kebijakannya. Selain itu politikus dalam partai-partai tersebut juga dianggap tak menunjukkan figur yang baik.

Sebagai contoh Ketua Umum Partai Yisrael Beitenu, Avigdor Liberman yang merupakan Menkeu Israel mendapat rating yang amat jelek. Hanya 30 persen yang menilai kinerjanya baik. Sementara lebih dari 50 persen menilai performa Liberman buruk.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: