Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasukan Khusus Korea Utara Bikin Mental Pejabat Loyo, Gak Heran Rahasianya...

Pasukan Khusus Korea Utara Bikin Mental Pejabat Loyo, Gak Heran Rahasianya... Kredit Foto: KCNA
Warta Ekonomi, Pyongyang, Korea Utara -

Pejabat di Korea Utara dijamin takut dengan pasukan teror ini. Di bawah komando Kim Jong Un, pasukan teror ini bebas bunuh pejabat yang membelot.

Misi tak biasa ini diungkap Kim Kuk-song. Dia mantan mata-mata Korut yang telah membelot. Semua tabir dibuka. Dan isinya bisa bikin kaget.

Baca Juga: Sukses Bikin Kim Jong Un Senyum-senyum, Netizen Bilang Itu 'Kapten Korea Utara'

Dari penuturannya, Korut membentuk agen mata-mata baru yang disebut Biro Umum Pengintaian (RGB) pada 2009.

Biro pengintaian itu muncul tepat saat Kim Jong Un dipersiapkan untuk menggantikan ayahnya yang menderita stroke.

Kepala biro itu adalah Kim Yong-chol, yang tetap menjadi salah satu pembantu pemimpin Korut yang paling dipercaya.

Dia menyebut rezim Pyongyang pernah membentuk sebuah pasukan khusus. Tugas utamanya adalah membunuh pejabat yang membelot.

Nyaris tak ada yang bisa selamat dari kejaran pasukan khusus Korut itu. 

Saat instruksi keluar dari pimpinan tertinggi, pejabat yang dianggap membelot hampir bisa dipastikan bakal kehilangan nyawa.

Kim Kuk-song sudah merasakan aura ketakutan itu sebelum memutuskan membelot ke Korea Selatan pada 2014. Kepada BBC pun mengungkapkan semua pengakuan Kim Kok-sung. Keterangannya dianggap valid mengingat dia sudah bekerja sebagai mata-mata Korut selama 30 tahun.

Kim Kuk-song mengatakan pada Mei 2009, sebuah perintah turun dari rantai komando.

Perintahnya adalah membentuk satuan tugas teror guna membunuh seorang mantan pejabat Korut yang membelot ke Korsel.

"Bagi Kim Jong Un, itu adalah tindakan untuk memuaskan pemimpin tertinggi (ayahnya)," ungkap Kim Kuk-Song.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: