Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Strategi Perusahaan Publik Tingkatkan Shareholders Value

Pada 1 Juli 2021 harga saham BRIS ditutup Rp2.280 (nilai PBV sekitar 4,1). Jika dibandingkan dengan jumlah aset, besarnya net profit dengan PBV saham bank umumnya, maka harga saham BRIS masih tergolong  murah.

Misalnya di akhir tahun 2021 harga saham BRIS mencapai sekitar setengah saja dari nilai Price Book Value/PBV saham bank lain, maka harga saham BRIS kemungkinan bisa saja melejit hingga 10.000 (dengan imaginasi nilai PBV 18).

Ke depan, dengan fundamental dan kekuatan yang ada di belakang BSI, tidaklah mustahil, saham BRIS terbang tinggi karena BRIS memiliki aset yang besar, sudah mampu mencetak laba yang besar, dan terus bertumbuh serta berinovasi (salah satunya terus mengembangkan Super Apps BSI Mobile untuk mendukung digitalisasi).

Maka tidaklah mustahil, ada kemungkinan harga saham BRIS bisa menyentuh level 10.000 di akhir tahun 2021 atau bahkan diatas itu.

PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) justru makin ekspansif saat pandemi. Emiten ini memiliki total 214 toko hingga saat ini. Ace adalah destinasi untuk rumah dan gaya hidup dengan rangkaian produk terlengkap dan berkualitas.

Dilengkapi layanan inovatif yang terintegrasi baik online dan offline, Ace hadir sebagai The Helpful Place yang memahami dan memenuhi kebutuhan terkini pelanggannya di seluruh Indonesia.

Untuk mempertahankan kelangsungan usaha di tengah kondisi pandemi, Ace Hardware pun melakukan beberapa strategi di antaranya mengintensifkan penjualan secara online dan mempromosikan produk-produk yang erat hubungannya dengan pandemi Covid-19.

Sementara itu,  PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. atau emiten Grup Mayapada sebagaiamana dikatakan Direktur Sejahteraraya Anugrahjaya, Charlie Salim, kini perseroan sedang mengerjakan 3 proyek pengembangan rumah sakit. Dengan demikian, pada akhir tahun 2021, perseroan akan memiliki 5 rumah sakit dan 6 rumah sakit pada 2023.

Pembangunan yang tengah digenjot yakni pembangunan Mayapada Hospital Surabaya (MHSB), pengembangan gedung baru Mayapada Hospital Tangerang (MHTG), dan pembangunan Mayapada Hospital Bandung (MHBD).

Jonathan Tahir, Group CEO Mayapada Healthcare, mengatakan siap bergandeng tangan dengan pemerintah dan organisasi profesi untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pelayanan kedokteran wisata sebagai destinasi unggulan Wisata Kesehatan Indoensia (Indonesia Health Tourism). 

Berbagai upaya yang dilakukan oleh para emiten untuk meningkatkan nilai perusahaan juga berpengaruh besar terhadap perekenomian nasional karena peran mereka yang signifikan.

Jadi, mereka memang punya tanggung jawab besar untuk menjaga agar nilai perusahaan tidak menurun, yang pada akhirnya membuat para pemegang saham sejahtera.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: