Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kubu Moeldoko Buka-bukaan Patgulipat Rezim AHY di Partai Demokrat

Kubu Moeldoko Buka-bukaan Patgulipat Rezim AHY di Partai Demokrat Kredit Foto: Instagram/Agus Harimurti Yudhoyono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Jhoni Allen Marbun membongkar patgulipat di tubuh Partai Demokrat. Jhoni menjelaskan, konon sejak awal Partai Demokrat selalu ingin menjadi partai yang terbuka, humanis dan dimiliki seluruh rakyat Indonesia.

"Bukan. Sebaliknya partai itu milik keluarga tertentu dengan tindakan semena-mena," kata Jhoni dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (16/10).

Baca Juga: Gerindra dan PDIP Belum Tentu Menang Pilpres 2024, Ada Demokrat...

Dia juga menyatakan bahwa pemberitaan dan informasi yang beredar dari Kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menurutnya cenderung menyesatkan, memberikan tafsir rekayasa dan memutarbalikkan fakta. 

Jhoni mengomentari pernyataan yang menyebutkan telah terjadi perpecahan di kubu Moeldoko. Padahal, menurut dia, yang sebenarnya terjadi ialah makin kompak.  "Hal itu bukanlah yang pertama kali mereka lakukan," lanjutnya.

Mantan anggota DPR RI itu juga menyatakan, perbedaan pendapat itu adalah cermin kekuatan semangat dan kekuatan perjuangan.

"Tetapi di sebelah sana (Kubu SBY-AHY) ada yang selalu mencari muka, asal bapak senang. Memberikan masukan yang salah, tetapi disukai yang pada akhirnya meledak. Ini juga sudah saya sampaikan kepada Pak SBY pada saat saya diundang didampingi Benny K Harman," jelas Jhoni. 

Dia juga menjelaskan alasannya memilih berseberangan dengan Kubu SBY dan AHY, yaitu agar Partai Demokrat yang sesungguhnya, yang diinginkan para pendiri. Tak hanya itu, Jhoni juga mengungkapkan banyak kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di tubuh partai berlambang bintang mercy itu saat kepemimpinan SBY.

Salah satunya ialah, menurut dia, AHY tidak pernah tercatat secara resmi sebagai kader dan pengurus Partai Demokrat.

"Kemudian AHY direkayasa menjadi ketua umum. Dari mana asal kadernya? Melalui Kogasma? Apakah dia (Kogasma) masuk ke dalam struktur Partai Demokrat? Tidak! Sejak kapan ada Kogasma di Partai Demokrat? Di struktur mana dia? Kogasma sekarang sudah hilang," papar Jhoni. 

Pria yang berprofesi sebagai dokter hewan itu juga mengklarifikasi pernyataan jika AHY pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.

"Kapan dia jadi wakil ketua umum? Forum apa yang menjadikan dia wakil ketua umum? Apakah ada hal mendesak terjadi kekosongan kursi wakil ketua umum dan itu menjadi masalah? Tidak!" tegas Jhoni.

Jhoni Allen juga menyebutkan AHY bertindak semena-mena terhadap kader yang berseberangan dengan dirinya sejak SBY masih menjabat posisi sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat. 

"Yang tidak setuju dengan pendapatnya, terjadi perbedaan pendapat, pecat," cerita Jhoni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: