Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Masa Depan yang Lebih Ramah Lingkungan, Google Cloud Luncurkan Beragam Inovasi

Demi Masa Depan yang Lebih Ramah Lingkungan, Google Cloud Luncurkan Beragam Inovasi Kredit Foto: File/readitquik.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada acara Google Cloud Next ‘21 minggu ini, Google Cloud mengumumkan serangkaian inovasi yang berfokus untuk memecahkan masalah bisnis paling mendesak di berbagai industri.

Inovasi tersebut termasuk infrastruktur cloud terbuka Google Cloud yang membantu perusahaan menjalankan aplikasi-aplikasi vital sesuai kebutuhan mereka, serta solusi bebas karbon baru untuk membantu setiap perusahaan membangun masa depan yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: Teknologi Cloud Bantu Banyak Perusahaan Berbisnis dan Berinovasi

"Setiap perusahaan di masa kini adalah perusahaan teknologi dan mereka memanfaatkan kekuatan data, kecerdasan buatan, dan pengalaman digital untuk unggul di industri masing-masing. Pada akhirnya, organisasi yang sukses nantinya adalah mereka yang tidak hanya memperhatikan aspek infrastruktur seperti penyimpanan dan komputasi, tetapi juga menggunakan cloud untuk mengubah cara segenap perusahaan berkolaborasi dan berinovasi," jelas Megawaty Khie, Country Director, Google Cloud Indonesia, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (17/10).

Infrastruktur Terbuka: Cloud terbuka yang dapat berjalan di mana saja

Untuk membantu organisasi mempercepat penerapan cloud mereka di mana pun lokasinya, Google mengumumkan Google Distributed Cloud, sebuah portfolio berisi solusi hardware dan software yang terkelola sepenuhnya untuk memperluas jangkauan infrastruktur dan layanan Google Cloud ke lokasi edge dan pusat data.

Produk-produk pertama di portofolio ini dibangun di Anthos, sebuah platform berbasis open-source yang menyatukan manajemen infrastruktur dan aplikasi on-premise, edge, dan berbagai cloud publik sekaligus menawarkan pengoperasian yang konsisten dalam skala besar. Berikut di antaranya:

  • Google Distributed Cloud Edge-Saat ini tersedia dalam versi pratinjau, produk yang terkelola sepenuhnya ini menghadirkan infrastruktur dan layanan Google Cloud lebih dekat ke lokasi tempat data dihasilkan dan dikonsumsi, apakah itu di salah satu dari 140+ titik kehadiran edge milik Google, lokasi edge pelanggan seperti toko retail, area pabrik, atau kantor cabang, maupun lokasi edge penyedia layanan komunikasi (CSP). Google Distributed Cloud Edge ideal untuk menjalankan pemrosesan data lokal, beban kerja komputasi edge berlatensi rendah, modernisasi lingkungan on-premise, dan penerapan solusi 5G/LTE pribadi di berbagai industri. Solusi ini memanfaatkan solusi telekomunikasi Google Cloud dan membuat CSP dapat menjalankan beban kerja di teknologi Intel dan NVIDIA untuk mendukung kasus penggunaan 5G dan edge yang baru.
  • Google Distributed Cloud Hosted-Tersedia dalam versi pratinjau pada paruh pertama 2022, Google Distributed Cloud Hosted menawarkan kepada pelanggan cara yang aman untuk memodernkan penerapan on-premise, entah mereka ingin melakukannya sendiri ataupun meng-hosting lewat partner tertentu yang tepercaya. Untuk mengelola infrastruktur, layanan, API, atau alat yang terkait kapan saja, tidak diperlukan konektivitas ke Google Cloud. Sebagai gantinya, solusi ini menggunakan pesawat kontrol lokal yang dikelola oleh Anthos untuk pengoperasian sehingga mendukung pelanggan sektor publik dan entitas komersial yang memiliki persyaratan penyimpanan, keamanan, dan privasi data yang ketat.

Keberlanjutan: Cloud paling bersih di industri

Sebagai cloud paling bersih di industri, Google Cloud baru saja meluncurkan sejumlah inovasi untuk membantu pelanggan segera mengambil tindakan demi menghambat perubahan iklim.

  • Carbon Footprint sudah tersedia tanpa biaya untuk setiap pelanggan di Cloud Console agar dapat melaporkan emisi karbon yang terkait dengan penggunaan dan tindakan Google Cloud Platform mereka, kemudian melacak dan melaporkan progres yang dicapai berdasarkan sasaran iklim masing-masing.
  • Google Earth Engine sekarang tersedia dalam versi pratinjau sebagai bagian dari Google Cloud Platform. Dipadukan dengan produk yang didukung teknologi geospasial lainnya seperti BigQuery, Cloud AI, dan Google Maps Platform, Earth Engine memungkinkan perusahaan untuk melacak, memantau, dan memprediksi perubahan permukaan bumi karena peristiwa cuaca ekstrem atau aktivitas manusia, membantu mereka menghemat biaya operasional, mencegah dan mengelola risiko dengan lebih baik, dan menjadi lebih tangguh dalam menghadapi ancaman perubahan iklim. Memadukan berbagai kemampuan terbaik Google, penawaran ini akan mengemas data, insight, dan fungsi Earth Engine yang unik ini dengan keandalan dan pengalaman kelas perusahaan yang terkelola sepenuhnya.
  • Unattended Project Recommender adalah fitur baru yang menggunakan machine learning untuk mengidentifikasi project yang mungkin terabaikan, melaporkannya sehingga organisasi dapat memilih untuk menghapusnya dengan mudah, mengurangi emisi karbon, menghemat uang, dan meminimalkan risiko keamanan.

"Sebagai partner transformasi bagi pelanggan, kami sangat berfokus untuk memberikan platform data dan analisis terbaik, solusi software yang tepat, dan platform tepercaya, serta alat-alat terbaik untuk mendukung lingkungan kerja hybrid—sekaligus berusaha mengatasi tantangan paling mendesak bumi. Semua aspek transformasi harus diperbaiki, dan penyedia cloud harus bertanggung jawab untuk menawarkan solusi terbaik di setiap segi, bukan sekadar menggunakan ulang teknologi lama di platform baru," jelas Megawaty.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: