Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Huawei Adakan MBBF, Serukan Pengembangan Pita 2.3GHz untuk Industri

Huawei Adakan MBBF, Serukan Pengembangan Pita 2.3GHz untuk Industri Kredit Foto: Reuters/Aly Song
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meskipun saat ini dunia sedang menghadapi tekanan krisis kesehatan global, industri di belakang 2,3 GHz tidak menunjukkan tanda-tanda melambat selama setahun terakhir. Bahkan semakin dipercepat dengan diluncurkannya beberapa smartphone baru yang mendukung jaringan 2,3 GHz. Dengan lebih dari 70 referensi komersial 4G/5G pada 2,3 GHz, telah diperkirakan bahwa lebih banyak operator dan vendor terminal akan menggunakan 2,3 GHz dalam waktu dekat.

Untuk mempromosikan pengembangan lebih lanjut dari industri 2,3 GHz, Huawei menyelenggarakan Forum Broadband Seluler Global (MBBF) 2021, bersama dengan mitra industrinya GSMA dan Dewan Telekomunikasi SAMENA. Gelaran MBBF 2021 mengangkat tema diskusi “2nd 2.3G Spectrum Roundtable Online Edition”.

Baca Juga: Telkom CorpU Gaet Huawei Kembangkan Kurikulum Data Science

Acara ini menyerukan percepatan alokasi spektrum TDD 2.3GHz (2300-2400 MHz) dengan bandwidth besar TDD yang berdekatan hingga 100 MHz, dengan mengurangi biaya penerapan per bit, dan meningkatkan pengalaman pengguna lintas generasi.

Hal ini akan menghilangkan kemungkinan hambatan penggunaan 2.3GHz. Industri pun diajak untuk bekerja sama memecahkan masalah koeksistensi jaringan dan meningkatkan ketersediaan spektrum. Pada gelaran diskusi ini juga mempromosikan rantai industri perangkat untuk mewajibkan dukungan frekuensi NR 2.3GHz pada tahun 2022, dan mendukung fitur-fitur utama yang lebih baik seperti EN-DC, agregasi operator, SUL, Peralihan Antena SRS 1T4R/2T4R dan bandwidth saluran 80~100 MHz. 

Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail MT, ketersediaan spektrum frekuensi radio merupakan hal yang penting untuk mengembangkan jaringan 5G di Indonesia dimana saat ini layanan 5G diselenggarakan pada spektrum 2,3Ghz. 

“Spektrum 2.3Ghz sangat penting untuk mendukung operator seluler menggunakan infrastruktur ini. Kami senantiasa mengundang dukungan pengembang solusi TIK dan pelaku industri untuk terus menguatkan komitmennya dalam turut serta mengakselerasi misi ini, sebagaimana yang selama ini telah dikontribusikan oleh Huawei, Telkomsel serta pelaku industri lainnya. Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dukungan dan kontribusi tersebut,” ujar Ismail. 

VP RAN Engineering and Project Telkomsel, Akhmad Madces, mengatakan, Telkomsel akan terus memaksimalkan kapasitas spektrum 2,3Ghz yang dimiliki untuk mendukung inovasi dan pengembangan layanan yang didukung teknologi terbaru.

Telkomsel belum lama ini mendapatkan tambahan pita frekuensi 2,3Ghz, yang salah satu pemanfaatannya akan digunakan untuk pengembangan jaringan dan layanan 5G di Indonesia, yang saat ini telah hadir di sembilan kota di Indonesia.

“Kami juga berharap layanan 5G Telkomsel ke depannya dapat mendorong akselerasi ekosistem Industri 4.0 guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional di berbagai sektor industri. Terkait dengan penyelenggaraan jaringan, Telkomsel melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, dan Huawei Indonesia merupakan salah satu mitra kami,” ujar Akhmad.

Chief Technology Officer Huawei Indonesia, Alex Xing juga mengatakan, berkat keberhasilan alokasi dan re-farming spektrum 2.3Ghz, Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengkomersialkan 5G pada semester pertama tahun ini. Menurutnya 5G tidak hanya akan menghadirkan konektivitas yang lebih baik, lebih cepat, lebih kuat ke masyarakat dan rumah tangga Indonesia, tetapi juga memfasilitasi dan mempercepat proses transformasi digital berbagai industri di tanah air.

“Sebagai mitra strategis, kami sangat bangga dapat mendukung Telkomsel dengan solusi 5G terdepan kami. Ini adalah target bersama kami untuk membangun jaringan berkinerja tinggi dengan pengalaman 5G terbaik yang tiada duanya,” imbuh Alex.

Untuk diketahui, Forum Broadband Seluler Global (MBBF) 2021 diselenggarakan oleh Huawei, bersama dengan mitra industrinya GSMA dan Dewan Telekomunikasi SAMENA. Forum ini mengumpulkan operator jaringan seluler, pemimpin industri vertikal, dan mitra ekosistem dari seluruh dunia untuk membahas cara memaksimalkan potensi 5G dan mendorong industri seluler ke depan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://huawei.com/en/events/mbbf2021

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: