Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ArwudaHealth: 15 Strategi untuk Menghadapi Gelombang Ketiga COVID-19

ArwudaHealth: 15 Strategi untuk Menghadapi Gelombang Ketiga COVID-19 Kredit Foto: ArwudaHealth
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam beberapa pekan terakhir ini, perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia menunjukkan tren perbaikan. Namun di tengah kabar baik ini, beberapa pakar virologi berpendapat bahwa pada bulan Desember 2021 hingga Februari 2022 mendatang, diperkirakan akan terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia. 

Hal ini bisa diprediksi dengan melihat melonjaknya mobilitas masyarakat di akhir tahun saat menjelang liburan Natal dan Tahun Baru.

Baca Juga: Baru Sembuh dari Covid-19? Ikuti Tips Berikut Ini Agar Tubuh Lebih Sehat

Saat menjadi pembicara utama dalam sebuah seminar yang berjudul STRATEGI PERUSAHAAN PADAT KARYA MENGHADAPI COVID-19 GELOMBANG KETIGA, salah satu pendiri ArwudaHealth, Sony Subrata, menjelaskan 15 strategi mengantisipasi dan memitigasi gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia.

Turut hadir para pembicara dalam acara seminar tersebut antara lain, dr. Vita Yunita Sutanto selaku praktisi kesehatan dari ICS Medika Lestari, dr. Erwin Setiawan perwakilan dari PT Biofarma dan Husor Radjagukguk dari forum HR Rembug.

Strategi ini disusun berdasarkan berbagai rekomendasi dari WHO (World Health Organizarion), CDC (Centers for Desease Control and Prevention), ASHRAE (American Society of Heating Refrigerating and Air Conditioning) dan ISO/PAS 45005:2020 (Accupational Health and Safety Management, International Organization for Standardization).

Menurut Sony, 15 strategi tersebut diawali dengan 10 Strategi Preventif, yaitu: diadakannya audit area,  fasilitas dan disiplin kerja, optimalisasi thermal face recognition, peningkatan frekuensi swab antigen, pengadaan tes PCR secara strategis, standarisasi dan frekuensi pengunaan masker,  penambahan filtrasi HEPA di area kerja,  aksesabilitas terhadap nutrisi dan vitamin yang spesifik, perlindungan asuransi khusus COVID-19, persiapan vaksinasi ketiga, dan pemanfaatan integrator layanan kesehatan.

Sony menambahkan, dilanjutkan dengan 5 Strategi Kuratif yang meliputi : persiapan program Isoman (Isolasi Mandiri), aksesabilitas terhadap obat COVID-19, ketersediaan ruang ICU, penyediaan oxygen concentrator dan kesiapan tenaga kesehatan yang profesional.

“Kita sudah belajar banyak dari gelombang kedua di bulan Juli lalu. Jadi, di akhir tahun ini dan awal tahun depan, kita sudah bisa membayangkan akan betapa rumitnya permasalahan ketika sebuah perusahaan padat karya mengalami outbreak di area kerjanya," ujar Sony Subrata pada hari Selasa (19/10/2021) di Novotel Karawang Hotel, Karawang, Jawa Barat.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: