Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kejar Perubahan Status Pandemi Jadi Endemi, Ini Strategi yang Disusun Pemerintah

Kejar Perubahan Status Pandemi Jadi Endemi, Ini Strategi yang Disusun Pemerintah Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Alexander Ginting mengungkapkan, pemerintah tengah menyusun strategi untuk membuat status pandemi Covid-19 berubah menjadi endemi. Menurut Alex, strategi tersebut ditopang oleh gerakan defensif dan ofensif.

"Gerakan defensif dilakukan dengan menurunkan laju penularan [virus Covid-19] dengan 3M yang patuh dan cakupan vaksinasi yang tinggi," kata Alex dalam dialog virtual KPCPEN, Selasa (19/10/2021).

Baca Juga: Baru Sembuh dari Covid-19? Ikuti Tips Berikut Ini Agar Tubuh Lebih Sehat

Terdapat lima indikator yang menjadi standar keberhasilan gerakan defensif. Pertama, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di bawah 20 kasus per 100.000 penduduk. Kedua, jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit di bawah 5 orang per 100.000 penduduk per minggu. Ketiga, kasus kematian di bawah 1 per 100.000 penduduk per minggu. Keempat, cakupan vaksinasi dosis pertama minimal 70% secara umum dan 60% untuk lansia. Kelima, kepatuhan protokol kesehatan berada di atas angka 50%.

Di sisi lain, strategi ofensif dilakukan dengan meningkatkan kepatuhan 3T yang tinggi. Indikator untuk strategi ini adalah angka positivity rate nasional berada di bawah 5% sesuai dengan standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), tracing kontak erat minimal 15 per 1 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, dan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit dalam kondisi terkontrol.

"Dengan ini, kami berharap transmisi komunitas di tingkat 1 dan kapasitas respons memadai di level 1 ini akan bisa kita pertahankan," ujarnya.

Kendati demikian, Alex mengimbau masyarakat untuk tidak lengah dalam situasi saat ini yang sedang terkendali. "Ini yang harus disampaikan ke masyarakat. Jangan sepenuhnya merasa sudah aman dan terkendali sehingga bisa bebas berbuat sesuatu," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: