Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ibarat Bumi dan Langit: Puan Susah Payah Berjuang, Ganjar Lawan Prabowo Menang!

Ibarat Bumi dan Langit: Puan Susah Payah Berjuang, Ganjar Lawan Prabowo Menang! Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Prabowo Subianto yang selama ini selalu unggul dalam bursa calon presiden (capres) kini tersalip oleh Ganjar Pranowo. Temuan survei yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan elektabilitas Ganjar mencapai 17,2 persen, sedangkan Prabowo di angka 16,4 persen.

Di sisi lain, calon yang didukung oleh elite PDI Perjuangan yaitu Puan Maharani masih berjuang di papan bawah dengan elektabilitas 1,8 persen. Baca Juga: PDIP Ambil Untung dari Konflik Banteng vs Celeng: Saya Melihatnya Justru yang Untung Ganjar

????Nama Puan juga ramai diperbincangkan publik sejak maraknya pemasangan baliho di berbagai daerah. Airlangga Hartarto yang juga banyak memasang baliho cukup puas dengan elektabilitas 1,3 persen. Baca Juga: Soal Tuduhan Rekayasa Kisruh Ganjar-Puan di Tubuh PDIP, Ini Catatan Pengamat

"Ganjar berhasil menyalip Prabowo dalam bursa capres 2024, sementara Puan dan Airlangga masih bergerak di papan bawah meskipun sudah dibantu dengan masifnya publikasi melalui baliho di penjuru daerah,” ungkap Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S.K. dalam press release di Jakarta pada Rabu (20/10).

Menurut Okta, dengan mengacu pada tren sejak tahun lalu Ganjar berpeluang kuat meninggalkan Prabowo yang elektabilitasnya cenderung turun. Persoalannya, tidak seperti Prabowo yang didukung Partai Gerindra, posisi Ganjar masih harus bertarung di internal PDI Perjuangan mengingat dukungan elite politik partai banteng itu masih mengarah kepada Puan.

Belakangan situasi makin memanas dengan sebutan “celeng” oleh kubu pendukung Puan terhadap kubu Ganjar. Sebaliknya, pendukung Ganjar membalas dengan tudingan bahwa banyak kader bermental bebek di internal PDIP.

Kelompok-kelompok relawan Ganjar juga terus bergerak di lapangan dan media sosial untuk mendukung Gubernur Jawa Tengah itu.

"Jika berkaca dari kasus Jokowi pada 2014, PDI Perjuangan harus mempertimbangkan pemilihan tokoh yang tepat untuk bisa memastikan kemenangan PDI Perjuangan pada 2024 mendatang," tegas Okta.

PDI Perjuangan diprediksi memecahkan rekor dengan menang pemilu tiga kali berturut-turut. Tetapi dinamika internal membayangi dengan pertarungan antara menang pemilu atau proses regenerasi.

Figur-figur kuat lain yang bertarung dalam bursa capres adalah Ridwan Kamil (13,5 persen), Anies Baswedan (8,3 persen), Sandiaga Uno (7,5 persen), dan Agus Harimurti Yudhoyono (5.2 persen).

"Seperti halnya Ganjar, tokoh-tokoh itu pun masih harus berjuang untuk mendapatkan tiket dari partai politik, kecuali AHY yang merupakan Ketua Umum Demokrat," lanjut Okta.

Pada posisi berikutnya ada Erick Thohir (4,3 persen), Tri Rismaharini (4,0 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,7 persen), dan Giring Ganesha (2,1 persen). Selain Puan dan Airlangga, ada pula Mahfud MD (1,5 persen), Susi Pudjiastuti (1,1 persen), dan Moeldoko (1,0 persen). Nama-nama lainnya masih di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 10,7 persen.

Survei CPCS dilakukan pada 5-15 Oktober 2021, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: