Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Partai Demokrat Bayang-Bayangi PDIP dan Gerindra: Persaingan Pilpres 2024 Makin Dinamis

Partai Demokrat Bayang-Bayangi PDIP dan Gerindra: Persaingan Pilpres 2024 Makin Dinamis Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Elektabilitas Partai Demokrat masih terus bergerak naik menembus dua digit dan menempatkan partai berlogo mercy tersebut di posisi tiga besar.

Temuan survei yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat mencapai 10,6 persen dan menggeser Golkar yang sebelumnya selalu berada pada urutan ketiga. Baca Juga: Halo PDIP, Hati-Hati Ya! Jangan Salah Langkah!

Moncernya elektabilitas Partai Demokrat membayangi dua partai politik utama di kubu pemerintah, PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Kedua parpol tersebut masih tetap unggul pada peringkat pertama dan kedua. 

Sementara itu, di papan tengah, elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus bergerak naik dan kini meraih 5,0 persen. Baca Juga: Konflik Internal PDIP Memanas, Emrus Sihombing Mengaku Gak Kaget: Wajar di PDIP Ada Faksi-Faksi

"Demokrat masuk tiga besar partai politik dalam kontestasi menuju Pemilu 2024 dengan elektabilitas menembus 10 persen, sedangkan PSI memantapkan diri pada posisi papan tengah dengan elektabilitas 5 persen," ungkap Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S.K. dalam press release di Jakarta, Rabu (20/10/2021).

Menurut Okta, naiknya elektabilitas Demokrat tidak lepas dari positioning sebagai partai oposisi dan keberhasilannya memanfaatkan kekurangan pemerintah dalam sejumlah kebijakan.

Gelombang kritik dari masyarakat selama ini terus mengalir, menyikapi berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap kurang memuaskan publik. Elite-elite Partai Demokrat juga menggunakan isu perpecahan internal di antara kader-kadernya dengan menuding adanya campur tangan istana.

Belakangan Yusril Ihza Mahendra yang berada di barisan Jokowi mendampingi sejumlah kader Demokrat yang dipecat untuk mengajukan gugatan terhadap AD/ART Partai Demokrat ke Mahkamah Agung.

"Kenaikan elektabilitas Demokrat juga membuat kompetisi parpol-parpol papan atas makin dinamis," lanjut Okta.

Meskipun unggul, PDI Perjuangan cenderung turun dan kini elektabilitasnya 17,4 persen atau di bawah 20 persen. Berikutnya Gerindra 13,3 persen, dan Partai Golkar yang membuntuti Partai Demokrat sebesar 8,5 persen.

Pada papan tengah, selain PSI ada PKB (5,7 persen), Nasdem (3,9 persen), dan PPP (2,5 persen). PKS melorot menjadi 4,8 persen, dibayangi oleh Gelora yang mulai mengancam dengan meraih 1,0 persen. Sementara itu Partai Ummat besutan Amien Rais mencapai 1,7 persen, mengungguli PAN yang hanya 1,3 persen. Pada papan bawah ada Perindo (0,9 persen), Hanura (0,7 persen), PBB (0,5 persen), PKPI (0,4 persen), dan Berkarya (0,3 persen), sedangkan Garuda dan Masyumi Reborn nihil.

Belakangan marak parpol-parpol baru, tetapi secara keseluruhan pemilih parpol lainnya hanya 0,9 persen. Sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 20,6 persen.

Survei CPCS dilakukan pada 5-15 Oktober 2021, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: