Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perjalanan Panjang Putri Mako Jepang menuju Pernikahan Hampir Berakhir

Perjalanan Panjang Putri Mako Jepang menuju Pernikahan Hampir Berakhir Kredit Foto: Reuters/Shizuo Kambayashi
Warta Ekonomi, Tokyo -

Putri Mako Jepang, keponakan kaisar, akan menikah minggu depan setelah bertahun-tahun dikritik atas tunangannya yang menyebabkan pernikahan mereka ditunda selama tiga tahun dan mengakibatkan dia didiagnosis dengan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Mako, yang berusia 30 tahun pada 23 Oktober, akan kehilangan status kerajaannya setelah menikahi orang biasa Kei Komuro, juga 30 tahun. Keduanya akan tinggal di Amerika Serikat, di mana Komuro memiliki pekerjaan di sebuah firma hukum. L4N2RH0JL

Baca Juga: Putri Mako Jepang Wajib Membayar Rp19 Miliar Kalau Nikahi Rakyat Biasa karena...

Berikut ini adalah gambaran singkat tentang hubungan mereka, sebagaimana dilaporkan Reuters, Jumat (22/10/2021).

2012 - Keduanya bertemu sebagai mahasiswa di Universitas Kristen Internasional Tokyo, di mana Mako belajar seni dan warisan budaya dan mendapatkan sertifikat nasional dalam kurasi.

September 2017 - Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengumumkan pertunangan mereka. Keduanya kemudian mengadakan konferensi pers di mana senyum mereka satu sama lain memikat publik, dengan pernikahan mereka ditetapkan untuk November 2018.

Desember 2017 - Majalah mingguan menjadi yang pertama melaporkan perselisihan uang antara ibu Komuro dan mantan tunangannya, dengan pria yang mengklaim ibu dan putranya gagal membayar utang sekitar $35.000. Komuro kemudian mengatakan bahwa uang itu adalah hadiah, bukan pinjaman.

Februari 2018 - Pernikahan ditunda, dengan penjelasan resmi bahwa pasangan tersebut membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengatur upacara mereka dan mempersiapkan kehidupan pernikahan.

Agustus 2018 - Komuro berangkat ke Amerika Serikat untuk belajar di sekolah hukum Universitas Fordham. Dia tidak kembali sampai September 2021.

November 2018 - Pangeran Akishino, ayah Mako, mengatakan tidak mungkin mengadakan upacara pertunangan dan acara lainnya sampai perselisihan keuangan diselesaikan dan orang-orang Jepang dapat merayakan pernikahan. Dia juga mengatakan pada konferensi pers bahwa "Saya belum berbicara banyak dengan putri saya baru-baru ini, jadi saya tidak tahu bagaimana perasaannya."

November 2020 - Mako mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia dan Komuro percaya bahwa pernikahan adalah "pilihan yang diperlukan" bagi mereka. Belakangan bulan itu, ayahnya mengatakan dia menyetujui, tetapi menegaskan kembali perselisihan keuangan harus diselesaikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: