Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Susi Pudjiastuti Semangat Dukung Puan Maharani: Betul Mbak. Ayo Teriakin yang Kencang!

Susi Pudjiastuti Semangat Dukung Puan Maharani: Betul Mbak. Ayo Teriakin yang Kencang! Kredit Foto: Instagram/Susi Pudjiastuti
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, masih terlihat dongkol soal tes PCR jadi syarat naik pesawat terbang. Untuk cari dukungan, Susi ngomporin Ketua DPR, Puan Maharani, agar lebih kencang lagi menolak aturan tersebut.

Sejak diberlakukannya tes PCR sebagai syarat naik pesawat, Susi acap kali menyampaikan protesnya di twitter. Mulai dari mengkritisi beda aturan corona di darat dan di udara, hingga membalas atau me-tweet cuitan-cuitan orang lain soal PCR.

Baca Juga: Jangan Kaget Dengar Bocoran Ini, Pak Prabowo dan Mbak Puan Bakal...

Tiga hari yang lalu, lewat akun Twitternya @susipudjiastuti, dia mengomentari berita di media online yang memuat pernyataan Puan berisi kritikan terhadap PCR.

Bukan hanya me-retweet, Susi juga ikut menuliskan komentar provokatif pada berita tersebut. "Betul Mbak Puan. Ayo teriakin yang kencang. Harusnya PCR tidak boleh lebih dari Rp275.000," cuit Susi, ngomporin.

Komentar Susi di berita tersebut langsung menuai reaksi dari warganet lainnya. Sampai tadi malam, cuitan ini disukai 6.137 netizen, di-retweet 2.072 kali, dan dikomentari lebih dari 940 warganet.

Netizen sepakat dengan Susi. "Betul bu. Sudah betul cukup antigen saja. Kenapa harus jadi PCR juga," cuit @kembangtujurupa. "Bener banget bu. PCR Rp500 ribu mahal banget. Hampir sama dengan harga tiket," sahut @heytrixxxy. "Mari bersuara bersama-sama. Agar pembuat kebijakan melek," ajak @willysinggih.

Bukan hanya Susi, netizen pun ikut ngomporin Puan. "Rakyat ini bagai boneka permainan ya bu. Rakyat teriak pun gak dihiraukan," sesal @PurnomoAvent. "Suarakan di gedung dewan Bu Ketua. Masa sekelas ketua dewan ndak didengar pemerintah," cetus @CunhaChristian. "Awas bu, nanti mic-nya dimatikan," sindir @ksatriaretuit.

Usai mengomentari berita Puan, Susi yang juga pemilik maskapai Susi Air ini lalu me-retweet cuitan pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio. "PCR ini jangka waktu prosesnya aneh. Ada yang 3 jam, 12 jam, 24 jam, harganya pun bisa sama. Memang misteri bisnis yang satu ini," ulas @satriohendri.

Untuk diketahui, Pemerintah menerbitkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 53 Tahun 2021 yang mengatur soal PPKM Level 3, 2, dan 1 di Jawa dan Bali. Salah satu isi Inmendagri itu: semua penerbangan mewajibkan tes polymerase chain reaction (PCR) 2x24 jam.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, membeberkan, selama ini ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) tes PCR di lapangan banyak diakali penyedia. Alhasil, harganya melonjak.

Tulus menilai, kebijakan wajib PCR bagi penumpang pesawat diskriminatif karena memberatkan dan menyulitkan konsumen. "Diskriminatif, karena sektor transportasi lain hanya menggunakan antigen, bahkan tidak pakai apapun," katanya.

Ia meminta syarat wajib PCR sebaiknya dibatalkan, atau minimal direvisi. Misalnya, waktu pemberlakuan PCR menjadi 3x24 jam, mengingat di sejumlah daerah tidak semua laboratorium PCR bisa mengeluarkan hasil cepat. Atau cukup antigen, tapi harus vaksin dua kali. Bisa juga HRT PCR diturunkan di kisaran Rp200 ribu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: