Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bikin Ngeri! Jika Sawit Disingkirkan, Skenario Buruk Ini yang Akan Terjadi

Bikin Ngeri! Jika Sawit Disingkirkan, Skenario Buruk Ini yang Akan Terjadi Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah pihak anti sawit seringkali menggunakan isu penggundulan hutan atau deforestasi untuk menyudutkan perkebunan kelapa sawit. Hasil penelitian dari sejumlah lembaga kredibel justru membuktikan jika tuduhan tersebut keliru dan tidak memiliki dasar sama sekali.

"Malah dunia akan kehilangan lahan, termasuk kawasan hutan, yang sangat luas jika perkebunan kelapa sawit tidak diikutkan dalam mengisi kebutuhan minyak nabati secara global,” kata Dr. Forst. Bambang Irawan, dikutip Elaeis.co. 

Baca Juga: Duo Raksasa Sawit Dunia Ajak Negara-negara Produsen Sawit Lawan Black Campaign

Dikatakan Bambang, berdasarkan penelitian sejumlah pihak yang independen seperti Biodiversity and Land uses Transformation System (Blast) UNJA, Institut Pertanian Bogor (IPB), Heiko Faust, dan organisasi lainnya diketahui, industri minyak nabati di luar sawit justru akan membutuhkan lahan setidaknya 163,37 juta hektar agar bisa memenuhi kebutuhan minyak nabati global di tahun 2030. 

Sementara itu, jika mempertahankan perkebunan sawit, pihaknya mencatat, dunia akan membutuhkan luasan lahan di bawah 250.000 hektar untuk memenuhi kebutuhan minyak nabati global di tahun 2030. 

Tidak hanya itu, berdasarkan tingkat konsumsi pupuk dan pestisida seluruh jenis tanaman nabati per tahun untuk periode tahun 2020-2030 diketahui bahwa perkebunan sawit di Indonesia membutuhkan sekitar 30 juta ton pupuk, perkebunan kedelai Brazil butuh 34,4 juta ton pupuk, perkebunan bunga matahari Ukraina membutuhkan 75 juta ton pupuk, dan perkebunan rapa di Uni Eropa membutuhkan 100 juta ton pupuk hingga tahun 2030. 

Sementara itu, konsumsi pestisida perkebunan sawit di Indonesia hanya membutuhkan pestisida per tahun di bawah 500.000 kg hingga tahun 2030. Sedangkan perkebunan bunga matahari dan rapa membutuhkan pestisida yang volumenya terus naik tiap tahun. Diperkirakan kedua perkebunan ini membutuhkan pestisida hingga lebih satu juta kilogram pada 2030 mendatang.  

Bahkan, yang lebih mengerikan yakni perkebunan kacang kedelai yang di tahun 2020 membutuhkan pestisida hampir 2 juta kg dan di tahun 2030 diperkirakan membutuhkan lebih dari 3 juta kg pestisida.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: