Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Koalisi Istana Bakal Hancur Lebur Jika Duet Prabowo dan Puan Maharani Terwujud

Koalisi Istana Bakal Hancur Lebur Jika Duet Prabowo dan Puan Maharani Terwujud Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik Ucok Sky Khadafi menilai capres-capres potensial dari sektor gubernur akan kesulitan untuk menuju gelanggang pilpres 2024.

Bukan tanpa alasan, menurut Ucok, tidak ada satupun dari mereka yang memiliki partai politik dan tiket untuk menuju kontestasi politik tersebut.

Baca Juga: Menyaksikan Wajah Kementerian Pertahanan Indonesia Berubah di Bawah Prabowo Subianto

“Capres yang paling memungkinkan ya cuma Prabowo Subianto dan Puan Maharani, akan tetapi koalisi istana runtuh kalau keduanya digabung,” ujar Ucok dalam diskusi virtual, Jumat (22/10).

Ucok mengatakan bahwa dalam koalisi tersebut ada satu kekurangan, yakni tidak adanya kekuatan agama di dalam koalisi tersebut.

“Nasionalis ketemu nasionalis, agamanya enggak ada di situ. Enggak akan jadi, oleh karena itu kemarin Presiden Jokowi tidak jadi dengan Mahfud MD, melainkan Ma’ruf Amin,” katanya.

Ucok juga menilai unsur agama sangat penting dalam sebuah koalisi politik karena masyarakat Indonesia masih agamais.

“Koalisi nasionalis-nasionalis akan ditinggal dan tercecer kalau Prabowo dan Puan dikawinkan,” katanya.

Tidak hanya itu, dirinya juga menilai Nahdatul Ulama memiliki tiket emas dalam setiap perhelatan Pilpres.

"NU harus diperhatikan, karena selama ini yang bisa mengubah konfigurasi bentuk capres wapres. Contohnya kemarin Mahfud MD," katanya.

Menurutnya pengubahan wakil presiden pada 2019 dari Mahfud MD menjadi Ma'ruf Amin merupakan andil dari NU.

"Waktu JK juga sama. Seharusnya kan waktu itu Abraham Samad yang menjadi wakil presiden, tiba-tiba diganti. Oleh karena itu, NU harus diperhatikan," tuturnya.

Menurutnya, NU juga memegang tiket capres. Dirinya juga mengimbau agar tidak menilai NU sebagai apolitis.

"Kiyai-kiyai itu tidak apolitis, itu harus diperhatikan. Artinya apa? Orang yang muncul saat ini bukan calon sebenarnya," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: