Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Santai Hadapi Kompetitor, TaniHub: Justru Buka Akses Pasar untuk Petani

Santai Hadapi Kompetitor, TaniHub: Justru Buka Akses Pasar untuk Petani Kredit Foto: TaniHub
Warta Ekonomi, Jakarta -

TaniHub Group santai menyikapi kemungkinan menjamurnya kompetitor di masa mendatang. CEO TaniHub Group Pamitra Wineka memandang kemunculan perusahaan di bidang serupa justru dapat membuka akses pasar yang lebih besar bagi para petani.

"Di satu sisi kami waswas, tapi di sisi lain kami senang. Pada akhirnya yang diuntungkan, semoga, petani. Dengan adanya lebih banyak market, semoga makin banyak petani yang produknya terserap," kata Pamitra dalam konferensi pers virtual, Senin (25/10/2021).

Baca Juga: Komitmen Dongkrak Sektor Pertanian Indonesia, TaniHub Rayakan Hari Jadi Ke-5

Kendati demikian, Pamitra mengatakan pihaknya tetap memiliki strategi untuk tetap unggul di sektor agritech dan e-grocery.

"Kami akan lebih fokus memperbaiki proses supply chain, yaitu dengan lebih banyak berpartner dengan petani langsung sehingga harga dan produknya bisa langsung dari petani," lanjut Pamitra.

Dengan demikian, produk yang dipasarkan di TaniHub merupakan produk segar dengan harga yang lebih kompetitif.

Di sisi lain, Pamitra melihat kemungkinan adanya kompetitor di bidang agritech masih terpantau minim. "Untuk kita bersinggungan langsung dengan kompetitor itu menurut saya masih jauh. Mungkin kita baru waswas kepikiran kompetitor baru beberapa tahun lagi," tuturnya.

Ia menekankan saat ini perhatiannya masih fokus pada memberikan kepastian kepada para petani dibanding mengkhawatirkan kehadiran kompetitor.

"Karena dengan memberi kepastian, berarti petani juga dapat kepastian untuk menanam lebih. Karena banyak petani yang memiliki lahan luas, tapi belum dapat pasar yang besar sehingga ragu untuk menanam lebih. Oleh karena itu, kami fokus meningkatkan peran kita untuk meyakinkan petani fokus ke penanaman, yang tadinya hanya mengelola lahan 1 hektare (ha), sekarang bisa mengelola 5 ha," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: