Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukti Kuat: Hasil Rontgen Menunjukkan Vaksin Cegah Kerusakan Paru

Bukti Kuat: Hasil Rontgen Menunjukkan Vaksin Cegah Kerusakan Paru Kredit Foto: (Foto: Yourhealth)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala staf Deer Valley Medical Center di Arizona, Amerika Serikat, Dr Sam Durrani, membagikan hasil rontgen yang membandingkan kondisi paru pasien positif Covid-19 yang sudah divaksinasi dan belum divaksinasi. Keduanya memiliki perbedaan signifikan.

"Satu-satunya orang yang benar-benar sakit adalah orang yang tidak divaksinasi. Mereka sering kali membutuhkan ventilasi dan oksigen," kata Dr Durrani.

Hasil rontgen pasien yang divaksinasi menunjukkan lebih banyak udara mengalir, dengan sebagian besar paru-paru berwarna hitam, yang berarti tidak ada kerusakan. Sebaliknya, hasil rontgen dari orang yang tidak divaksinasi menunjukkan bahwa paru-parunya tersumbat, yang membatasi aliran oksigen ke seluruh tubuh.

Baca Juga: Ya Ampun, Covid-19 Makin Menjadi-jadi! Kini Dikaitkan dengan Risiko Diabetes Tipe 1 karena...

"Pasien yang sudah divaksin dan terkena breakthrough infection (infeksi terobosan) dengan gejala sesak napas, kondisi mereka tidak seburuk pasien yang tidak divaksinasi. Bahkan breakthrough infection yang berakhir dengan pneumonia, CT scan mereka masih tidak seburuk pasien yang tidak divaksinasi," kata Dr Durrani, seperti dikutip dari The Sun, Sabtu (23/10).

Para ahli sepakat bahwa vaksin Covid-19 bisa mencegah keparahan penyakit dan kematian. Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menunjukkan bahwa risiko kematian akibat Covid-19 bisa 11 kali lebih tinggi untuk orang dewasa yang tidak divaksinasi daripada mereka yang telah menerima vaksin. CDC juga telah melaporkan bahwa kurang dari satu persen kasus terobosan yang harus dirawat di rumah sakit atau meninggal.

Baca Juga: Air Kencing Penderita Diabetes Rasanya Manis, Duh… Kata Siapa? Baca Ini!

Di Inggris, satu persen dari semua kematian akibat Covid-19 terjadi pada mereka yang telah divaksinasi penuh. Lebih dari setengahnya, terinfeksi sebelum mereka menerima dosis kedua atau dinyatakan positif Covid-19 dalam 14 hari dari dosis kedua mereka.

Dengan memperlihatkan kerusakan paru-paru dari hasil rontgen, Dr Durrani mendorong lebih banyak orang untuk divaksinasi. Ia menjelaskan, vaksin  bekerja sangat baik dan mencegah virus berkembang menjadi pneumonia atau menyusup ke paru-paru.

"Ketika Anda divaksin dan terinfeksi Covid-19, Anda kemungkinan besar tidak perlu dirawat di RS dan memakai ventilator. Itu sangat efektif," kata Dr Durrani.

Belum lama ini, NHS memperingatkan bahwa hampir seperlima dari pasien Covid yang paling kritis di Inggris adalah ibu hamil yang tidak divaksinasi. Sekitar 17 persen pasien Covid yang menerima perawatan mesin paru khusus adalah ibu hamil yang tidak divaksinasi, naik dari enam persen pada Maret 2020.

Baca Juga: Ingat Ya… Diabetes Tipe 2 Juga Bisa Menyerang saat Usia Anak-anak, Harap Dicatat, Ini Penyebabnya!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: