Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Jokowi Kasih Kabar Buruk: Masyarakat Indonesia Harus Waspada

Presiden Jokowi Kasih Kabar Buruk: Masyarakat Indonesia Harus Waspada Kredit Foto: Antara/Biro Pers dan Media Setpres
Warta Ekonomi -

Alarm bahaya covid-19 di Indonesia mulai menyala. Sejumlah wilayah mulai memerlihatkan grafik kasus yang naik lagi. Presiden Jokowi sampai dibuat waswas.

Secara umum, tingkat penularan covid-19 menurun hingga 98,9% dari puncak kasus di 15 Juli lalu. Namun, seiring penurunan jumlah penularan, kerap terlihat masyarakat mulai abai melakukan protokol kesehatan, seperti tidak menggunakan masker.

Gelombang kekhawatiran pun muncul. Jika masyarakat mulai abai, gelombang ketiga bisa tiap saat melanda. Apalagi, di beberapa negara lain, jumlah kasus covid-19 mulai meningkat karena adanya varian baru.

Baca Juga: Ribut Tes PCR, Anak Buah Prabowo 'Todong' Jokowi: Sebaiknya Terbuka...

Presiden Jokowi sangat peka soal ini. Dia langsung memberikan instruksi agar kepala daerah berhati-hati dan mewaspadai kenaikan kasus covid-19. Dari catatan Satgas Covid-19, sejumlah daerah tercatat sempat mengalami kenaikan kasus dalam beberapa minggu terakhir.

Maluku Utara mencatatkan kenaikan tiga minggu yang lalu. Papua Barat, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Utara tercatat naik dua minggu yang lalu. Gorontalo, Kalimantan Barat, serta Sulawesi Tenggara menyusul naik pada minggu kemarin.

Bagi Jokowi, ini adalah sinyal bahaya. Saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se-Indonesia secara virtual di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (26/10/2021), Jokowi langsung meminta seluruh stakeholder terkait untuk waspada.

"Meskipun kecil merangkak naik, tetap harus diwaspadai. Artinya apa? Kenaikan itu ada meskipun kecil," tegas Jokowi.

Instruksi tegas langsung keluar. Jokowi meminta Gubernur, Pangdam, Kapolda mengingatkan bawahannya untuk siaga. Bupati, Wali Kota, kepada Kapolres dan juga Dandim, Danrem dipesankan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, memperkuat tracing dan testing, dan juga tes betul-betul kontak eratnya dengan siapa.

Jokowi melihat masih ada tempat yang tidak mewajibkan penggunaan QR code PeduliLindungi, namun tetap bisa beroperasi.

"Controlling seperti ini harus diingatkan kepada keluarga kita, tempat-tempat wisata, mal, dan lain-lainnya harus terus diwaspadai dan dikontrol," katanya.

Baca Juga: Ribut Tes PCR, Anak Buah Prabowo 'Todong' Jokowi: Sebaiknya Terbuka...

Berdasarkan catatan Jokowi, ada sekitar 105 kabupaten kota di 30 provinsi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia yang kasus positifnya naik.

"Meskipun, sekali lagi, meskipun sedikit tetapi tetap ini harus diwaspadai. Ada 105 kabupaten dan kota," jelasnya.

Jokowi mengingatkan agar semua pihak memaksimalkan penggunaan platform aplikasi PeduliLindungi, utamanya di mal, di tempat-tempat wisata, dan di pasar-pasar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: