Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wanita Perlu Tahu! Apa Benar Diabetes Menyebabkan Menstruasi Tidak Teratur? Ternyata...

Wanita Perlu Tahu! Apa Benar Diabetes Menyebabkan Menstruasi Tidak Teratur? Ternyata... Kredit Foto: Pexels/Sora Shimazaki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Diabetes adalah kondisi kesehatan kronis yang merujuk pada insulin yang tidak dapat lagi bekerja sebagai mana mestinya sehingga gula yang seharusnya menjadi energi malah menumpuk dan menimbulkan berbagai macam masalah.

Kondisi ini melahirkan komplikasi atau damapak kesehatan, mulai dari yang sifatnya kronis sampai yang sifatnya sampingan.

Baca Juga: Penting! Ini Tips Aman Bekerja untuk Penderita Diabetes

Kerusakan yang diakibatkan diabetes terhadap organ tubuh sangat mungkin terjadi. Sebut saja organ seperti jantung, ginjal, otak, bahkan pada alat kelamin pria, diabetes juga memengaruhi kualitas ereksi. Berkaitan dengan organ reproduksi seperti yang pria alami, apakah ini juga berlaku pada wanita?

Kita tentu telah mengetahui bahwa wanita mengalai siklus menstruasi. Apakah diabetes juga memengaruhi siklus menstruasi pada wanita?

Melansir laman kesehata Medical News Today, orang dengan diabetes mungkin memiliki peningkatan risiko mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur atau tidak dapat diprediksi.

Pada Diabetes tipe 1, seharusnya tidak mempengaruhi keteraturan siklus menstruasi atau beratnya periode seseorang. kemungkinan, ketidakteraturan menstruasi terkadang bisa terjadi dengan kondisi ini.

Baca Juga: Mengerikan, Cek Kuku Kaki Anda Sekarang! Duh… Perubahan Ini Ternyata Bisa Mengindikasikan Diabetes

Menstruasi dapat dimulai kapan saja selama masa pubertas, tetapi usia rata-rata adalah 12 tahun. Diabetes tipe 1 seharusnya tidak memengaruhi usia saat seseorang mengalami menstruasi pertama. Namun, ada beberapa laporan tentang periode pertama kemudian pada orang dengan diabetes tipe 1.

Dikabarkan, selama orang tersebut tidak terlalu kurus dan mampu mengelola diabetes tipe 1 dengan baik, mereka seharusnya tidak mengalami keterlambatan dalam memulai menstruasi.

Orang dengan diabetes tipe 2 berada pada peningkatan risiko anovulasi. Ini terjadi ketika ovarium tidak melepaskan sel telur ke dalam tuba falopi. Ketika ini terjadi, seseorang tidak akan mengalami menstruasi.

Meskipun risiko anovulasi lebih tinggi pada penderita diabetes, tidak semua orang dengan diabetes akan mengalaminya.

Penjelasan

Setelah ovulasi, seseorang memasuki paruh kedua siklus menstruasi mereka, yang disebut fase luteal dari siklus menstruasi. Fase ini ditandai dengan peningkatan hormon progesteron.

Peningkatan kadar progesteron dapat menyebabkan resistensi insulin sementara, yang oleh para profesional kesehatan disebut resistensi insulin fase luteal.

Baca Juga: Air Kencing Penderita Diabetes Rasanya Manis, Duh… Kata Siapa? Baca Ini!

Sebuah studi tahun 2013 yang melibatkan enam wanita dengan diabetes tipe 1 menemukan bahwa kadar glukosa darah lebih tinggi selama fase luteal dari siklus menstruasi.

Selain itu, beberapa orang dengan diabetes tipe 1 mungkin mengalami kadar glukosa darah yang lebih rendah pada awal periode mereka. Mereka mungkin perlu mengubah asupan insulin mereka. Kadar glukosa darah biasanya kembali normal setelah periode berakhir.

Jika Anda merasa memiliki kecenderungan atau risiko ketidakaturan menstruasi dan diabetes, sangat disarankan agar Anda segera menemui dokter atau tenaga kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Deteksi dini sangat menentukkan arah kualitas kesehatan Anda di kemudian hari.

Baca Juga: Catat dan Tanam Ya Kalau Perlu, Ini Tanaman yang Baik untuk Penderita Diabetes

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: