Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspada Serangan Siber Sasar BBM, Terbukti Iran Kewalahan dan Cuma Bisa...

Waspada Serangan Siber Sasar BBM, Terbukti Iran Kewalahan dan Cuma Bisa... Kredit Foto: Unsplash/Sepehr Aleagha
Warta Ekonomi, Teheran -

Seorang pejabat Iran menyalahkan serangan siber yang melumpuhkan pompa bensin di seluruh negeri pada Selasa (26/10/2021). Atas kondisi itu, pihak berwenang mengatakan bahwa masalah itu sedang diselesaikan dan distribusi bahan bakar dilanjutkan secara nasional.

Abolhassan Firoozabadi, seorang pejabat tinggi di Dewan Tertinggi Dunia Maya Iran, mengatakan kepada penyiar negara IRIB bahwa serangan itu tampaknya dilakukan oleh negara asing, meskipun terlalu dini untuk menetapkan tersangka.

Baca Juga: Ngamuk! Pentolan Geng Haiti Pasang Badan Minta Pejabat Gak Becus Urus Krisis BBM Resign

Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran sebelumnya mengkonfirmasi bahwa gangguan itu disebabkan oleh serangan siber, kata televisi pemerintah.

"Rincian serangan dan sumbernya sedang diselidiki," tambah TV pemerintah, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, dilansir Times of Israel, Rabu (27/10/2021).

Fereidoon Hassanvand, kepala komisi energi parlemen Iran, mengatakan pompa bensin telah terkena "operasi yang ditargetkan," lapor outlet berita Tasnim Iran.

Javad Owji, menteri perminyakan negara itu, mengatakan kepada IRIB bahwa pihak berwenang memperkirakan semua pompa bensin akan kembali online pada Rabu sore, dengan 2.200 stasiun sudah dapat kembali beroperasi.

Dia menambahkan bahwa spesialis sedang bekerja untuk memperkuat keamanan untuk kartu bahan bakar.

Serangan siber memiliki kesamaan dengan serangan lain beberapa bulan sebelumnya yang tampaknya secara langsung menantang Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei ketika ekonomi negara itu melemah di bawah sanksi Amerika. Masalah-masalah ekonomi itu memburuk karena AS dan Iran belum bersama-sama memasuki kembali kesepakatan nuklir Teheran yang compang-camping dengan kekuatan dunia.

Kantor berita semi-resmi ISNA mengatakan melihat mereka yang mencoba membeli bahan bakar dengan kartu yang dikeluarkan pemerintah melalui mesin tersebut malah menerima pesan yang bertuliskan "serangan siber 64411." Sebagian besar orang Iran mengandalkan subsidi tersebut untuk bahan bakar kendaraan mereka, terutama di tengah masalah ekonomi negara itu.

Sementara ISNA tidak mengakui signifikansi angka tersebut, angka tersebut dikaitkan dengan hotline yang dijalankan melalui kantor Khamenei yang menangani pertanyaan tentang hukum Islam. ISNA kemudian menghapus laporannya, mengklaim bahwa itu juga telah diretas. Klaim peretasan semacam itu bisa datang dengan cepat ketika media Iran menerbitkan berita yang membuat marah teokrasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: