Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengintip Mewahnya Kapal Pesiar Rp7,1 Triliun Milik Jeff Bezos: Mengarungi Lautan dengan Gaya!

Mengintip Mewahnya Kapal Pesiar Rp7,1 Triliun Milik Jeff Bezos: Mengarungi Lautan dengan Gaya! Kredit Foto: Instagram/Jeff Bezos
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri Amazon, Jeff Bezos tampaknya akan segera membawa pulang superyacht yang dilaporkan khusus dibuat pada tahun 2018. Mainan mewah yang cocok untuk orang terkaya kedua di dunia ini harganya dilaporkan mencapai USD500 juta (Rp7,1 triliun) dan memecahkan rekor dunia.

Kapal pesiar mewah bernama Y721 ini sedang dirancang khusus oleh pembangun Belanda Oceanco dan mulai terlihat di galangan kapal minggu lalu di Zwijndrecht, sebuah kota di Belanda barat.

Baca Juga: Miris! Dua Orang Terkaya Dunia, Jeff Bezos dan Elon Musk Jadi Miliarder yang Paling Pelit Beramal

Melansir Yahoo Finance di Jakarta, Kamis (28/9/21) kapal ini dilaporkan menuju ke kota Belanda lainnya, Alblasserdam, untuk pemasangan terakhir. Dengan panjang 417 kaki, Y721 adalah kapal layar terbesar di dunia dan kapal terpanjang yang pernah dibangun di Belanda. Fiturnya termasuk lambung hitam, bentuk klasik, tiga dek besar, dan tiga tiang.

Fernando Nicholson, broker penjualan yacht mewah dengan perusahaan yachting Camper & Nicholsons mengatakan Y721 akan benar-benar mengubah dunia yacht dengan desain dan inovasi.

“Ini adalah kapal dengan teknologi terbaru dan lonceng dan peluit yang belum pernah terlihat sebelumnya,” katanya. “Ini akan menjadi standar untuk semua superyacht untuk diikuti, tetapi di tahun-tahun mendatang, ketika fitur-fiturnya menjadi lebih terjangkau. Saat ini, hanya seseorang dengan kekayaan Bezos yang dapat mengayunkan biayanya.”

Superyacht ini dikatakan meniru kapal pesiar Oceanco yang terkenal, Black Pearl, yang menurut situs perusahaan adalah salah satu kapal pesiar berlayar terbesar dan paling ekologis di dunia.

"Dia bisa menyeberangi Atlantik tanpa membakar satu liter pun bahan bakar fosil,” tulis situs perusahaan.

Baca Juga: Kasus DBD di Bali Melonjak di Awal Tahun, Tembus 1.566 Kasus!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: