Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebelum Beli Sahamnya, Kenalan Dulu Sama Perusahaan Besutan Tumiyana yang Listing Akhir November

Sebelum Beli Sahamnya, Kenalan Dulu Sama Perusahaan Besutan Tumiyana yang Listing Akhir November Kredit Foto: Widodo Makmur Perkasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tumiyana yang merupakan mantan petinggi di perusahaan BUMN seperti PT PP (Persero) Tbk (PTPP) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) bakal membawa perusahaan besutannya PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMP) untuk masuk ke pasar modal melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

Perseroan bakal melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 25% saham. Perseroan akan menawarkan saham-saham tersebut kepada investor domestik dan internasional pada kisaran harga Rp160 sampai dengan Rp220 per saham. Alhasil, perseroan akan mengantongi dana Rp1,32 triliun hingga Rp1,83 triliun dari aksi korporasi tersebut.

WMP merupakan perusahaan holding yang membawahi lima lini bisnis, yaitu peternakan sapi terintegrasi, pengolahan makanan berbasis daging (meat processing), peternakan ayam terintegrasi, komoditas pertanian, serta konstruksi dan energi terbarukan.

Dimulai dari usaha feedlot sejak tahun 1995 dan mulai dikembangkan secara profesional pada tahun 2003, WMP kini bersiap untuk go public. WMP yang tumbuh dan berkembang selama 26 tahunsebagai salah satu kekuatan di industri consumer goods dan agricultural commoditiesterbesar di regional, dengan memegang teguh visi “Provide Food for The Nation”.

Baca Juga: Jual 25% Saham ke Publik, Perusahaan Mantan Bos BUMN Ini Incar Dana Triliunan Rupiah

Kegiatan peternakan sapi WMP dilakukan di 2 lokasi dengan total kapasitas 172.000 ekor per tahun dan merupakan peternakan sapi terintegrasi terbesar di Indonesia, berdasarkan riset Frost & Sullivan. Dua peternakan sapi tersebut terletak di Cianjur, Jawa Barat, seluas 130 hektare (ha) dan Cariu, Bogor, Jawa Barat, seluas 35 ha. Adapun kapasitas produksi pakan ternak mencapai 131.000 ton per tahun.

Untuk peternakan ayam terintegrasi, WMP mengoperasikan beberapa fasilitas, yaitu GPS Gunung Kidul dengan kapasitas 64.000 DOC GPS; PS Sukabumi, Gunung Kidul dengan kapasitas 440.000 DOC; broiler commercial Cianjur (dalam pengembangan), Wonogiri dengan kapasitas 6.800.000 DOC FS; peternakan ayam petelur Klaten dengan kapasitas produksi 9.360.000 butir per tahun.

Kegiatan usaha tersebut dilakukan oleh anak usaha WMP, yaitu PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU). WMUU telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Februari 2021. WMUU mengadopsi model bisnis unggas yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Selain peternakan, perseroan melakukan kegiatan penetasan, commercial farms, pabrik pakan, hingga rumah potong Hewan Unggas(RPHU).

WMUU mengoperasikan dua fasilitas penetasan dengan kapasitas produksi 4.000.000 telur per bulan. Perseroan juga mengoperasikan satu pabrik pakan di Balaraja dan tengah mengembangkan satu pabrik pakan di Ngawi dengan kapasitas gabungan 883.000 ton per tahun. Sedangkan RPHU perseroan di Klaten dan Wonogiri memiliki kapasitas produksi masing-masing 13.500 ekor per jam atau setara 79.380 ton per tahun.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: