Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sukmawati Butuh 66 Tahun untuk Pindah ke Hindu: Gak Tahu Gimana, Ajaib Itu. Magis Gamelan Suaranya

Sukmawati Butuh 66 Tahun untuk Pindah ke Hindu: Gak Tahu Gimana, Ajaib Itu. Magis Gamelan Suaranya Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi -

Putri Presiden Republik Indonesia pertama Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri, menceritakan pengalaman panjang dirinya akhirnya memutuskan untuk berpindah agama dari Islam ke Hindu. Sukmawati pindah ke agama Hindu tepat usia 70 tahun. Menurutnya, langkah dirinya berpindah keyakinan bukanlah waktu yang singkat.

"Ini merupakan suatu proses perjalanan panjang untuk menjadi Hindu kurang lebih 66 tahun proses saya menjadi, memutuskan sebagai penganut kembali kepada agama leluhur," kata Sukmawati di Bali, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Sukmawati Boleh Tak Patuhi Islam, Orang Amien Rais Ngegas: Kalau Sudah Murtad, Fokus ke Agama Baru

Sewaktu kecil atau saat usia 4 tahun, dirinya bercerita bahwa sudah dicekoki budaya Bali baik tarian atau pun musik oleh sang nenek atau ibu dari ayahnya Soekarno, Ida Ayu Nyoman. Bahkan hingga dirinya sudah dewasa.

Bahkan, Sukmawati mengatakan kebudayaan Bali lah yang membuat dirinya kembali bersemangat menjalani hidup, apalagi paska-sang ayah Soekarno meninggal dunia.

"Enggak tahu gimana ya, ajaib ya. Itu magis gamelan itu suaranya bagi ibu jadi bersemangat lagi dan tidak lagi punya pikiran putus asa gitu loh. Jadi saya sampai usia di sini saya merasa sangat bersyukur, berterima kasih kepada seni budaya Bali yang membuat saya mempunyai semangat hidup terus. Itulah beberapa kurang lebihnya background kenapa ibu Sukmawati kembali ke agama leluhur," ujarnya.

Selain pengalaman budaya, Sukmawati pun menceritakan pengalaman spiritual di mana saat dirinya melakukan kunjungan kerja (kunker) Partai Nasional Indonesia (PNI). Saat itu dirinya selalu melihat Presiden The Soekarno Center Arya Wedakarna pergi ke pura.

"Dari sisi agama Doktor Arya religius sekali, ke mana-mana kunker beliau suka ke pura. Dia tanya ibu mau ikut gak. Ini mempengaruhi dari sisi agama boleh juga," ujarnya.

Dari situ, dirinya pun mulai belajar sembahyang Hindu Bali. Ia pun merasakan lebih meresap jiwa dan raga saat melakukan sembahyang Hindu Bali.

"Itu mempengaruhi sekali. Jadi sekarang ibu tidak ada orang tua dan tak terikat kemauan orang tua untuk wajib mengajarkan islam. Suami tak ada yang sudah Islam jadi panggilan jiwa ibu seperti leluhur dan eyang putri yang awalnya Hindu Bali. Jadi di usia ini saya ketetapan hati kembali ke agama Hindu," ucapnya.

Baca Juga: Resmi Tinggalkan Islam, Pengakuan Sukmawati Mengejutkan: Cara Sembahyang Hindu Lebih Meresap Jiwa

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: