Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orang Ini sampai Geleng-geleng Dengar Nama Gatot Nurmantyo & Andika Perkasa Masuk Bursa Capres 2024

Orang Ini sampai Geleng-geleng Dengar Nama Gatot Nurmantyo & Andika Perkasa Masuk Bursa Capres 2024 Kredit Foto: Batara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menanggapi soal masuknya nama mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa dalam bursa capres 2024.

Seperti diketahui, kedua sosok yang masuk dalam hasil survei Lembaga Poltracking Indonesia tersebut kini sedang digandrungi dan acapkali diperbincangkan.

"Kalau bicara soal potensi, Gatot Nurmantyo maupun Andika Perkasa tetap memiliki hal tersebut. Akan tetapi, apakah potensi itu kemudian punya rasionalitas atau tidak?" ujar Dedi kepada GenPI.co, Senin (1/11/2021).

Baca Juga: Pede Abis! Relawan Ganjar Yakin Bu Mega Gak Bakal Nunjuk Puan Maharani Jadi Capres

Bukan tanpa alasan, menurut Dedi, kedua sosok tersebut sangat tidak rasional dimasukkan ke dalam bursa capres dalam Pilpres 2024 karena bukanlah anggota partai tertentu.

"Sejauh ini saya kira belum ada rasionalitasnya. Kenapa? Karena pencapresan seseorang mau tidak mau harus melalui sistem partai politik," katanya.

Menurut Dedi, kedua sosok tersebut memang memiliki potensi. Kendati demikian, Dedi menilai bahwa keduanya akan sulit mendapatkan restu dari partai politik yang ada di tanah air.

"Selama mereka punya popularitas tapi tidak bagian dari partai politik, saya kira akan sulit juga. Terutama Gatot Nurmantyo," ungkap Dedi.

Dedi menilai, Gatot memiliki nama yang harum. Meski demikian, harumnya nama Gatot tersebut hanya bisa dirasakan oleh sebagian kalangan saja.

"Gatot Nurmantyo itu memang populer, akan tetapi popularitas Gatot itu terbatas karena dia sejak awal sudah mendeklarasikan dirinya sebagai kelompok yang sedang berkontestasi," katanya.

Oleh sebab itu, Dedi menilai hal tersebut menjadi kelemahan fatal yang dimiliki Gatot Nurmantyo. Sebab, dirinya hanya condong kepada satu kalangan saja.

Baca Juga: Puan Maharani for President 2024 Menggema di Semarang, Indikasi Ganjar Bukan Pilihan PDIP

"Ini merupakan kelemahan tokoh yang bukan politik untuk meraup suara. Karena, dia mengira memihak yang dirasa agak mayoritas lantas jadi lebih baik," tandas Dedi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: