Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Uji Praklinis Kandidat Vaksin Pasif Covid-19 Bakal Terapkan Teknologi Nuklir

Uji Praklinis Kandidat Vaksin Pasif Covid-19 Bakal Terapkan Teknologi Nuklir Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset dan Teknologi Nuklir Terapan (PRTNT) - Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) berkolaborasi dengan Universitas Padjajaran (Unpad) dan PT. Tekad Mandiri Citra (TMC) berhasil menyelesaikan uji praklinis terhadap IgY yang digadang sebagai vaksin pasif Covid-19. 

Kegiatan uji praklinis telah dimulai sejak September 2020 lalu. Unpad bersama PT. Tekad Mandiri Citra (TMC) telah berhasil memproduksi IgY spesifik sebagai antibodi Covid-19. 

Baca Juga: CDC AS Sebut Penularan COVID-19 Indonesia Rendah, Pemerintah Tetap Ingatkan Ancaman Gelombang Ke-3

Kepala ORTN, Agus Sumaryanto mengatakan peran teknologi nuklir dalam uji praklinis, yakni antibodi dari kuning telur ditandai dengan senyawa radioaktif (I-131) yang sering disebut dengan radiolabeling.

Situasi pandemi akibat penyebaran virus corona (Covid-19) dirasakan oleh sebagian besar negara di dunia. Hal ini mendorong BRIN melalui PRTNT dan ORTN  berkolaborasi dengan Universitas Padjajaran (Unpad) dan PT. Tekad Mandiri Citra (TMC) menyelesaikan uji praklinis terhadap IgY yang digadang sebagai vaksin pasif covid-19.

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) per tanggal 2 November 2021 menyebutkan jumlah negara terdampak covid-19 sebanyak 226 negara dan sebanyak 246 juta lebih orang dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19. Untuk menekan pertambahan kasus covid-19, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan pemberian vaksin dengan harapan dapat menciptakan kekebalan tubuh atau antibodi terhadap covid-19.

"Sebagai alternatif penanganan Covid-19, antibodi kuning telur ayam, IgY, merupakan antibodi spesifik yang dapat berikatan dengan virus dan mencegah menempelnya virus pada reseptor inang,"kata Agus kepada wartawan di Bandung, Rabu (3/11/2021)

IgY telah lama diteliti dan diaplikasikan pada diagnostik maupun terapi penyakit di hewan ternak dan juga manusia, bahkan IgY juga diketahui dapat menetralisasi virus SARS. 

Agus menyebutkan, uji praklinis terhadap IgY merupakan keberhasilan para peneliti di lingkungan PRTNT bersama para mitranya dalam mencari solusi penanganan covid-19.

“Capaian ini juga menjadi bukti bahwa teknologi nuklir mempunyai peran dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat khususnya dalam penanganan covid-19,” ungkapnya

Agus menambahkan, BRIN akan terus mendukung dan memfasilitasi berbagai penelitian khususnya di bidang kesehatan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Kolaborasi sesama peneliti dari dalam atau luar BRIN menjadi hal yang penting dalam mempercepat keberhasilan sebuah penelitian.

Adapun, Peneliti PRTNT, Hendris Wongso mengungkapkan kegiatan uji praklinis terhadap IgY sebagai kandidat vaksin pasif covid-19 telah dimulai sejak september 2020. Unpad bersama PT. Tekad Mandiri Citra (TMC) telah berhasil memproduksi IgY spesifik sebagai antibodi Covid-19. 

“IgY yang dihasilkan dalam telur ayam SAN (specific antibody negative) ini telah berhasil dimurnikan menggunakan metode kromatografi afinitas. Kemudian, IgY anti-Covid-19 ini juga telah terbukti dapat berinteraksi dengan antigen protein spike virus SARS-CoV-2 pada uji imunoreaktivitas,” jelasnya

Sedangkan, peran teknologi nuklir dalam uji praklinis kata Hendris, antibodi dari kuning telur ditandai dengan senyawa radioaktif (I-131) yang sering disebut dengan radiolabeling. Setelah diberi label dengan senyawa radioaktif lalu diujicobakan pada hewan percobaan dan selanjutnya dilakukan pengujian. 

“IgY yang dilabeli kemudian diberikan kepada hewan percobaan, kemudian dilakukan pengujian dengan mengambil organ dari hewan tersebut dan diteliti untuk melihat seberapa besar antibodi tersebut menyebar di setiap organ,” katanya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: