Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Insinerator Stungta X Pindad Raih SNI, Intip Kecanggihannya!

Insinerator Stungta X Pindad Raih SNI, Intip Kecanggihannya! Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Mesin pengolah sampah, StungtaXPindad Smokeless Incinerator berhasil meraih sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI). Atas keberhasilan tersebut, insinerator produksi PT. Top Tekno Indo (Hejotekno) yang berkolaborasi dengan PT. Pindad itu membuat konsumen makin percaya akan produk yang dihasilkannya.

Direktur Utama Hejotekno, Betha Kurniawan, mengatakan, bermula dari kemirisan terhadap lingkungan, ia dan rekan-rekannya sukses mengembangkan insinerator yang diklaimnya sebagai solusi dalam mengatasi persoalan sampah.

Baca Juga: Badan Standardisasi Nasional Konsisten Bina 990 UKM Raih SNI

"Usaha ini memang dilatarbelakangi oleh kemirisannya terhadap lingkungan yang kemudian didukung oleh Gerakan Hejo dan saat itu menjadi Hejotekno," kata Betha saat menerima kunjungan kerja BSN beserta para peserta pameran Indonesia Quality Expo (IQE) ke-9 Tahun 2021 di lokasi produksi, PT Pindad kota Bandung, Kamis (4/11/2021).

Dia menyebutkan, tim teknologi dan para teknokrat yang mengembangkan riset terkait dengan masalah lingkungan yang muncul pada saat itu sampai dengan saat ini adalah masalah limbah sampah domestik maupun sampah industri.

"Kami melakukan riset mulai dari Pulau Jawa, Sumatera lalu ke Bali, NTB, NTT," ujarnya. Setelah melakukan riset tersebut, permasalahannya sama, lingkungan sangat bermasalah dengan sampah sehingga ia membuat suatu inovasi solusi terhadap masalah tersebut.

Saat itu, ia membangun 2 hal, yaitu mesin insinerator dan mesin Water Treatment Plant (WTP) yang pada akhirnya melatarbelakangi memunculkan sebuah inovasi insinerator yang dinamakan Stungta. Kata Stungta mengadaptasi dari kata gaul anak muda Bandung, yaitu kata Geus Tangtu yang artinya 'Sudah Pasti' dan diadopsi oleh Hejotekno menjadi akronim dari Sistem Tungku & Treatment Air.

Sebagai produk inovasi, insinerator buatan Hejotekno berfungsi sebagai mesin pembakar sampah dengan mengubah umpan sampah menjadi bottom (abu), gas buang, partikulat, dan panas yang bertujuan untuk mengurangi volume sampah. Menurutnya, hal ini adalah teknologi tepat guna untuk meminimalisasi masalah sampah dengan sistem yang dikembangkan berupa Sistem Tungku dan Treatment Air sehingga sangat efisien dalam penggunaan bahan bakar.

"Insinerator yang saya buat tidak menghasilkan asap dan zat berbahaya lainnya karena sudah melalui pembakaran sempurna (double burner), filter, dan treatment asap," ungkapnya.

Bagi Betha, di tengah keraguan masyarakat akan tungku yang menjadi masalah bagi lingkungan, teknologi produk insinerator merupakan inovasi teknologi yang tidak merusak lingkungan sehingga aman untuk bisa diaplikasikan. Untuk menjamin insinerator tersebut aman, SNI menjadi penting. "Setelah dibimbing BSN, kami berhasil meraih SNI 8423:2017 Incinerator," ujarnya.

Dia mengaku, meraih SNI cukup memberikan tantangan tersendiri bagi Hejotekno. "Tantangan dalam meraih SNI adalah karena ini adalah SNI pertama di Indonesia untuk insinerator. Jadi tantangan karena tidak ada sampling atau contoh maupun parameter untuk kami dapat melihat apa yang dilakukan orang-orang sebelumnya," ungkapnya.

"Kami menjadi pembuka jalan sehingga saat itu dari BSN menerjunkan 2 sampai 3 orang pembimbing yang alhamdulillah tidak pernah surut semangatnya untuk membimbing kami. Tantangan itu berhasil kami lewati dengan menjadi yang perdana sampai akhirnya Indonesia memiliki insinerator yang ber-SNI, yaitu StungtaXPindad," sambungnya.

Betha mengungkapkan, setelah mendapatkan SNI, banyak kemudahan yang didapatkan serta terpercaya. "Dengan logo SNI tersebut sudah menstandarisasi produk kami dan semuanya sudah berbasiskan dengan standar apa yang dibakumutukan. Selain itu, kami lebih percaya diri, lebih tersistematis dan lebih terdokumentasi," katanya.

Bahkan, ia juga membuat program terkait dengan pengelolaan sampah berbasis hulu atau di sumber masalah sampah yang dinamakan program Kamisama. "Di dalamnya ada teknologi pengangkut sampah untuk memudahkan tukang sampah, yaitu motor listrik dengan brand StungtaXGeli," ujarnya.

Adapun Sekretaris Utama Badan Standardisasi Nasiona (BSN), Nasrudin Irawan, dalam kesempatan yang sama menyatakan dukungannya terhadap inovasi yang dilakukan Hejotekno. Apalagi, telah meraih SNI.

BSN memiliki program pembinaan fasilitasi SNI kepada UKM dengan salah satu binaannya di Jawa Barat adalah Hejotekno yang berhasil meraih SNI Insinerator. "Dengan adanya industri yang menerapkan SNI ini, permasalahan lingkungan dapat teratasi dengan mengedepankan teknologi inovasi yang ramah lingkungan," katanya.

Melalui penerapan SNI, BSN mendorong pengelolaan sampah di Indonesia dapat terkelola dengan baik dan memberikan solusi masalah sampah dan limbah dengan tidak menimbulkan efek negatif dari pola-pola yang dilakukan oleh manusia. Tidak hanya itu, pengelolaan sampah juga butuh keterlibatan semua pihak termasuk masyarakat.

Dia menambahkan, selain Hejotekno, tercatat terdapat 1 industri lain yang telah menerapkan SNI insinerator. "Kami mendorong pelaku usaha lain untuk dapat menerapkan SNI insinerator guna menjadikan Indonesia sehat dan bersih," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: