Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian BUMN Dorong Pengelolaan TJSL Berpusat pada Sosial, Lingkungan dan UMKM

Kementerian BUMN Dorong Pengelolaan TJSL Berpusat pada Sosial, Lingkungan dan UMKM Kredit Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong agar BUMN dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui operasional bisnis BUMN maupun program TJSL. Hal tersebut merupkan bagian dari komitmen perusahaan terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat baik dari segi sosial, lingkungan, ekonomi, hukum dan tata kelola.

“Fokus TJSL ke depan ada pendidikan, lingkungan dan UMKM. Kita minta PLN agar fokus pada ketiga bidang ini mulai tahun 2022 sehingga tentunya UMKM yang menjadi salah satu program TJSL akan mendapatkan manfaat sehingga lebih terbuka pasarnya dan terbuka pendanaan dan infrastruktur bisnis UMKM itu sendiri,” ujar Tedi Bharata, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, dalam Opening Ceremony PLN TJSL Festival 2021, Rabu (10/11/2021).

Baca Juga: Misbakhun Persoalkan Cara Menkeu Utak-atik Anggaran PEN untuk BUMN

Tedi mengungkapkan peran UMKM saat ini menjadi penting sebagai mitra PLN untuk memberikan kontribusi manfaat tidak hanya bagi PLN, melainkan juga kepentingan UMKM sendiri.

Dengan alasan tersebut, prinsip pengelolaan TJSL yang dilakukan oleh BUMN diharapkan dapat diarahkan agar dapat terintegrasi, terarah, terukur, hingga dampaknya dapat dipertanggungjawabkan yang menjadi bagian dari pendekatan bisnis perusahaan.

Karena itu pihaknya mengenalkan Creating Share Value (CSV) kepada BUMN sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dengan begitu diharapkan tanggung jawab sosial dan lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab unit TJSL, melainkan juga menjadi tanggung jawab seluruh unit perusahaan.

“Artinya yang menjadi penerima manfaat dari program ini tidak hanya lingkungan, masyarakat, tapi perusahaan itu sendiri. Artinya kita perlu melihat tiap-tiap unit apa yang menjadi efisiensi dan apa yang perlu dilakukan transformasi bisnis. Artinya tiap unit perusahaan perlu keterbukaan dan transparansi,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: