Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

CPOPC: Program SOP untuk Petani Sawit di Negara-Negara Produsen

CPOPC: Program SOP untuk Petani Sawit di Negara-Negara Produsen Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dewan Negara-Negara Produsen Minyak Kelapa Sawit atau Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) tengah melaksanakan program bagi petani kelapa sawit untuk kedua kalinya.

Program tersebut ialah Smallholders Outreach Program (SOP), sebuah program yang bertujuan menjadi jaringan komunikasi antar petani-petani kecil di negara-negara penghasil kelapa sawit di tiga wilayah (Asia Pasifik, Central Amerika, dan Afrika) untuk membantu menyumbang pencapaian target keberlanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) pada tahun 2030.

Baca Juga: Apical Group Tunjukkan Optimismenya: Yakin Ekspor Minyak Sawit 2022 Masih Tinggi

Program ini dimulai pada 2020, yang ditargetkan untuk asosiasi petani-petani kecil kelapa sawit. Tahun ini ditargetkan adanya penambahan jumlah peserta.

"Smallholders Outreach Program adalah program yang menjanjikan untuk meningkatkan taraf hidup petani-petani kecil dari negara penghasil kelapa sawit. Selain itu, program ini akan berjalan efektif melawan isu negatif terhadap kelapa sawit yang tampaknya menghilangkan aspek positif dari berjuta-juta petani kecil yang hidupnya sangat tergantung dari budi daya dan hasil kelapa sawit," ujar Deputy Executive Director CPOPC, Dupito Simamora.

Dalam kegiatan ini, Pengurus DPP APKASINDO, Djono Albar Burhan, menyampaikan presentasi tentang prinsip-prinsip utama dari Praktik Baik Pertanian (GAP) dan sebuah video yang menunjukkan cerita-cerita sukses petani-petani kecil kelapa sawit dari Provinsi Riau sebagai daerah kebun kelapa sawit terluas di Indonesia.

Sementara itu, Asosiasi Nasional Petani Kecil Malaysia (NASH), Adzmi Hassan, memaparkan tentang skema sertifikasi wajib yang ditanam di dalam negeri Malaysia, yaitu Malaysian Sustainable Palm Oil (MSPO) yang telah dibiayai oleh pemerintah untuk para petani kecil.

Alcibiades Hinestroza dari CENIPALMA Kolombia menceritakan beberapa kisah sukses dalam praktik terbaik yang biasa diterapkan oleh petani kecil Kolombia. Salah satunya ialah penggunaan sebuah alat bernama Indeks Keberlanjutan (Sustainability Index), merupakan sebuah baseline untuk membantu penerapan praktik baik di bidang pertanian.

Menutup kegiatan, Eksekutif Direktur CPOPC, Tan Sri Datuk Dr. Yusof Basiron, mengatakan bahwa petani kecil adalah tulang punggung dari rantai pasokan kelapa sawit. Hal ini disebabkan, tanpa petani sawit, rantai pasok dan dinamika ekonomi dari seluruh dunia akan terpengaruh.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: