Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dijuluki Negeri Ranjau Darat, Suriah Bikin Catatan Terburuk di Dunia, Lihat Angka Kematiannya

Dijuluki Negeri Ranjau Darat, Suriah Bikin Catatan Terburuk di Dunia, Lihat Angka Kematiannya Kredit Foto: IHA Photo/Ismail Coskun
Warta Ekonomi, Ankara -

Suriah menyusul Afghanistan tahun lalu sebagai negara dengan jumlah korban tertinggi yang tercatat dari ranjau darat dan sisa-sisa bahan peledak perang, sebuah kelompok pemantau mengatakan, Rabu (10/11/2021).

Mengutip Daily Sabah, Kamis (11/11/2021), Pengawas Ranjau Darat mengatakan Suriah telah mencatat korban terbanyak untuk pertama kalinya sejak laporan tahunannya dimulai pada 1999, dengan 2.729 orang tewas atau terluka.

Baca Juga: Negara-negara Arab Mendekat ke Suriah, Amerika Langsung Tebar Ancaman Serius

Pemantau tidak dapat mengkonfirmasi penggunaan baru ranjau anti-personil oleh rezim Bashar Assad atau pasukan Rusia, tetapi kelompok-kelompok bersenjata "kemungkinan terus menggunakan ranjau darat improvisasi, seperti tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Cabang Suriah dari organisasi teroris PKK, YPG, baru-baru ini dituduh menanam ranjau di wilayah Tel Rifaat Suriah utara karena para teroris takut akan kemungkinan operasi kontraterorisme oleh oposisi Suriah dan militer Turki.

Menurut wartawan media di lapangan, teroris YPG/PKK telah meningkatkan upaya untuk memperkuat garis depan di persimpangan Azaz dan Mare, yang dikendalikan oleh Tentara Nasional Suriah (SNA), dan Tel Rifaat, yang dikendalikan oleh YPG/PKK. teroris.

Sejumlah besar ranjau dikirim ke teroris dari empat kendaraan militer ZIL buatan Rusia, yang tiba di markas YPG/PKK dekat bandara Menach pada 3 November, kata laporan Anadolu Agency (AA).

Sebelumnya pada bulan September, PBB mengatakan konflik yang berkecamuk di Suriah telah menewaskan lebih dari 350.000 orang dalam dekade terakhir.

Analisis statistik PBB menunjukkan bahwa jumlah sebenarnya orang yang tewas antara Maret 2011, ketika pemberontakan dimulai di Suriah, dan Maret 2021 lebih tinggi. Ia menambahkan bahwa dalam banyak kasus, bagaimanapun, ada kekurangan informasi atau dokumentasi kematian.

"Jumlah kami hanya mencakup orang-orang yang dapat diidentifikasi dengan nama lengkap mereka, dengan tanggal kematian yang ditetapkan, dan yang meninggal di provinsi yang teridentifikasi," kata laporan itu. Menurut PBB, lebih dari 27.000 anak telah tewas dalam konflik sejauh ini.

Pasukan yang setia kepada rezim Assad saat ini menguasai sekitar 70% wilayah Suriah, sebuah wilayah yang menampung sekitar 40% populasi, kata PBB. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa 500.000 orang telah tewas dalam perang dan sedang memeriksa 200.000 kasus lebih lanjut.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: