Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei SEA e-Conomy: 28% UMKM Indonesia Percaya Tak Akan Selamat dari Pandemi tanpa Digitalisasi

Survei SEA e-Conomy: 28% UMKM Indonesia Percaya Tak Akan Selamat dari Pandemi tanpa Digitalisasi Kredit Foto: Unsplash/The Creative Exchange
Warta Ekonomi, Jakarta -

Survei SEA e-Conomy menunjukkan sebanyak 28% UMKM di Indonesia percaya tak akan mampu bertahan selama pandemi tanpa adanya bantuan dari digitalisasi.

Survei dilakukan terhadap 3.000 digital merchant di enam negara Asia Tenggara, yakni Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.

Baca Juga: Hadirkan 30.000 Mitra UMKM, GoFoodieland Hadir di 9 Kota

"Satu dari tiga digital merchant [di enam negara tersebut] percaya tanpa menggunakan digital platform mereka tidak akan survive di masa pandemi. Sementara kalau di Indonesia, angkanya sekitar 28%," kata Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf dalam press briefing yang digelar secara virtual, Rabu (17/11/2021).

Menurut Randy, rata-rata UMKM Indonesia setidaknya menggunakan dua platform digital dalam operasional bisnisnya. Kemudian, 95% di antaranya mengaku telah menggunakan pembayaran digital.

"Dari angka itu, 77% mengatakan akan meningkatkan penggunaan digital payment," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Associate Partner di Bain & Company, Willy Chang, mengungkapkan Indonesia memiliki potensi untuk menjadi ekosistem digital yang paling dinamis, khususnya di wilayah Asia Tenggara.

"Penerapan berkelanjutan dan investasi pada faktor-faktor pendukung utama, seperti pembayaran digital, kredit konsumen, termasuk produk buy now pay later (BNPL), dan last mile logistic akan membantu meningkatkan penetrasi digital secara keseluruhan di kalangan konsumen dan UKM," papar Willy.

Adapun tingkat penetrasi internet di Asia Tenggara terbilang sudah mencapai 75% dari seluruh total populasi, menurut SEA e-Conomy. Pengguna internet di Asia Tenggara meningkat sekitar 80 juta dalam kurun waktu dua tahun, yakni sekitar 360 juta pengguna di 2019 lalu menjadi 440 juta pengguna di 2021.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: