Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelindo: Layanan Kepelabuhan Menjadi Anchor Penurunan Biaya Logistik Nasional

Pelindo: Layanan Kepelabuhan Menjadi Anchor Penurunan Biaya Logistik Nasional Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Direktur PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Arif Suhartono mengatakan biaya logistik itu memiliki mata rantai yang panjang di mana pelabuhan adalah salah satu dari mata rantai biaya logistik.

“Peran pelabuhan ini menjadi anchor bagi penurunan biaya logistik walaupun kontribusi pelabuhan terhadap logistics cost relatif kecil sekitar 1,4%. Tapi, jika layanan kepelabuhan ini tidak kita perbaiki di mata rantai logistics cost, maka akan dapat memengaruhi land transportation dan inventor,” kata Arif Suhartono pada acara Media Gathering & Sharing Session PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Sabtu, 13 November 2021 di Ubud, Bali.

Baca Juga: Luar Biasa! Trafik Peti Kemas Pelindo Tumbuh 6,9% di Triwulan-III 2021

Arif Suhartono juga menegaskan bahwa berbicara kepelabuhan itu tidak berbicara satu pelabuhan saja (single port), tetapi berbicara network. Hal ini dikarenakan tidak baiknya kinerja pelayanan di satu pelabuhan di satu titik nantinya akan direspon oleh pelaku industri dengan menaikkan biaya logistik dari sisi land transportation dan inventory.

“Tentunya kami ingin menyosialisasikan dari barat ke timur bahwa berbicara mengenai pelabuhan itu adalah bicara network. Misalnya, ada satu kapal yang singgah di pelabuhan titik A, B, dan C, di mana layanan pelabuhan di titik A bagus, tetapi pelayanan di pelabuhan B dan C tidak bagus, maka secara keseluruhan tidak akan memberikan dampak yang optimal kepada logistics cost. Tentunya, akan lebih baik jika layanan pelabuhan A, B, dan C juga setara bagusnya,” tutur Arif Suhartono.

“Kalau kita ingin men-transform suatu pelabuhan, yang ditransformasi tidak hanya internal-nya saja, tetapi semua stakeholder harus ditransformasi, apakah itu shipping line, cargo owner, forwarding, dan driver. Semua aspek, baik internal maupun eksternal itu semuanya harus ditranformas,” tambahnya.

Arif Suhartono menilai bahwa strategi untuk menekan biaya logistik pelabuhan adalah dengan cara memperpendek waktu berlabuhnya kapal di pelabuhan atau port stay. Di sisi lain, efisensi juga perlu ditingkatkan di layanan kepelabuhan. Oleh karena itu, dia pun menilai bahwa efisiensi dapat dilakukan melalui upaya menghilangkan deadweight loss, seperti waktu bongkar muat yang lama.

Penulis: Putu Rusta Adijaya

Laporan: Muhamad Ihsan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: