Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tina Toon Sebut Program Sumur Resapan Tidak Jelas, Relawan Anies: Sudah Cek Data Belum?

Tina Toon Sebut Program Sumur Resapan Tidak Jelas, Relawan Anies: Sudah Cek Data Belum? Kredit Foto: Instagram/Tina Toon
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota DRPD DKI Fraksi PDIP, Agustina Hermanto alias Tina Toon, menyebut, program pembangunan sumur resapan oleh Pemprov DKI Jakarta tidak jelas dan lebih baik dihapus. Ia menilai, anggaran tersebut lebih baik digunakan untuk normalisasi sungai yang tak dilakukan Pemprov DKI selama 4 tahun terakhir.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Relawan Bala Anies Sismono La Ode mempertanyakan landasan pengetahuan Tina Toon atas kritiknya tersebut.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Pertanyakan Nasib Anies Baswedan: Masih Bisa Tidur Nyenyak?

"Justru yang menjadi pertanyaan bagi kami, benarkah data yang mereka kritik bahwa Anies tidak melakukan normalisasi sungai? Sebaiknya, mereka baca dulu datanya secara detail dan tuntas. Tidak asal kritik," kata La Ode kepada Warta Ekonomi, Jumat (19/11/2021).

La Ode kemudian menjelaskan, Kepala Bappeda DKI Jakarta Nasurddin Djoko Surjono telah menegaskan jika kegiatan normalisasi sungai masih tetap dijalankan sebagai upaya pengendalian banjir di ibu kota sejak Maret 2021.

Lalu, Pemprov DKI telah melakukan proses pengadaan tanah di Sungai Ciliwung, Pesanggrahan, Sunter, dan Jatikramat senilai sekitar Rp340 miliar pada 2020.

"Secara faktual, Pemprov DKI Jakarta tetap melakukan pengadaan tanah di kali/sungai yang mendukung pelaksanaan normalisasi oleh pemerintah pusat. Artinya, apa yang disampaikan oleh teman-teman PDIP DKI Jakarta hanya buat ramai saja, tanpa dasar," tandasnya.

Terkait sumur resapan, La Ode menilai program tersebut sudah tepat. Ia malah menuding Tina Toon tidak memiliki wawasan yang cukup terkait sumur resapan.

"Andai saya ketemu Tina Toon, saya akan berikan buku ilmu dasar IPA untuk membaca manfaat sumur resapan, apalagi untuk kondisi tanah di Jakarta. Bahkan, orang tua kita dulu sudah memanfaatkan sumur resapan untuk meminimalisasi genangan air, mengurangi risiko banjir, menambah cadangan air tanah, menampung air bersih untuk kebutuhan rumah tangga, dan menjaga kelembaban tanah di sekitar sumur resapan," pungkasnya.

"Ini kan ilmu dasar dan terbukti di Jakarta, tidak ada banjir kayak dulu. Itu artinya sumur resapan sangat bermanfaat. Kenapa harus dihapus? Kan lucu dan geli," imbuhnya.

Terlebih, La Ode menambahkan, Pemprov DKI telah memiliki program 942-DV Projects untukĀ  pengendalian banjir di musim penghujan. Program ini merupakan kegiatan prioritas Dinas Sumber Daya Air melalui pembangunan 9 polder, 4 waduk, revitalisasi 2 sungai, dan peningkatan Drainase Vertikal (DV).

"Jadi menurut kami, relawan, bahwa Anies itu melihat sesuatu secara utuh, tidak sepotong-potong. Dengan begitu, apapun yang dilakukan semua berbasis ilmu, bukan meramal. Semua program ini memiliki kelebihan dan olehnya itu, tidak boleh seperti yang dikatakan teman-teman PDIP 'harus memilih ini daripada ini'. Kalau hanya begitu, solusi yang mereka tawarkan, ya... Nggak perlu koar-koar, kan malu juga," tukas La Ode.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: