Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Taliban Rilis Pedoman Media, Para Aktor Wanita Mulai Dilarang Muncul di TV

Taliban Rilis Pedoman Media, Para Aktor Wanita Mulai Dilarang Muncul di TV Kredit Foto: Reuters/Francois Lenoir
Warta Ekonomi, Kabul -

Pemerintahan Taliban telah merilis serangkaian pembatasan pada media Afghanistan, termasuk melarang drama televisi yang menyertakan aktor wanita dan memerintahkan presenter berita wanita untuk mengenakan "jilbab Islami".

Kementerian Kebaikan dan Kebajikan Afghanistan menetapkan sembilan aturan minggu ini, kata seorang juru bicara pemerintah Taliban pada Selasa (23/11/2021), sebagian besar berpusat pada pelarangan media apa pun yang bertentangan dengan "nilai-nilai Islam atau Afghanistan".

Baca Juga: Di Tengah Keheningan, Taliban Gelar Parade Militer dengan Kendaraan Baja Amerika

Beberapa dekrit ditargetkan secara khusus pada perempuan, sebuah langkah yang kemungkinan akan menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat internasional.

"Drama-drama itu...atau program-program di mana perempuan telah berakting, tidak boleh ditayangkan," kata aturan itu, dilansir Al Jazeera.

Aturan itu seraya menambahkan bahwa jurnalis perempuan yang mengudara harus mengenakan "hijab Islami" tanpa mendefinisikan apa artinya.

Meskipun sebagian besar wanita di Afghanistan mengenakan jilbab di depan umum, pernyataan Taliban bahwa wanita harus mengenakan "jilbab Islam" sering di masa lalu mengkhawatirkan aktivis hak-hak perempuan yang mengatakan istilah itu tidak jelas dan dapat ditafsirkan secara konservatif.

Aturan itu menuai kritik dari pengawas hak asasi internasional Human Rights Watch (HRW), yang mengatakan kebebasan media memburuk di negara itu.

"Hilangnya ruang untuk perbedaan pendapat dan semakin buruknya pembatasan bagi perempuan di media dan seni sangat menghancurkan," kata Patricia Gossman, direktur asosiasi Asia di HRW, dalam sebuah pernyataan.

Meskipun para pejabat Taliban telah berusaha untuk meyakinkan secara terbuka perempuan dan masyarakat internasional bahwa hak-hak perempuan akan dilindungi sejak mereka mengambil alih Afghanistan pada 15 Agustus, banyak pendukung dan perempuan tetap skeptis.

Selama pemerintahan Taliban sebelumnya, pembatasan ketat ditempatkan pada kemampuan perempuan untuk meninggalkan rumah, kecuali ditemani oleh kerabat laki-laki, atau untuk menerima pendidikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: