Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2024 Pilih Pilgub Jabar atau Maju Pilpres? Begini Jawaban Ridwan Kamil

2024 Pilih Pilgub Jabar atau Maju Pilpres? Begini Jawaban Ridwan Kamil Kredit Foto: Humas Pemprov Jabar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merasa kansnya maju ke Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat atau Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sama-sama terbuka. Mantan Wali Kota Bandung itu memiliki pandangan sendiri akan seberapa besar peluangnya untuk berkancah di masing-masing perhelatan tersebut.

Pria yang karib disapa Kang Emil itu mengibaratkan dirinya saat ini dihadapkan pada dua pintu.

Baca Juga: Tahun Depan Masuk Parpol, Ternyata Ridwan Kamil Pilih Partai...

"Pintu pertama melanjutkan periode dua, karena saya gubernur kan baru periode satu. Kalau saya pilih pintu ini, 2024 saya ikut Pilgub lagi untuk lima tahun berikut. Atau pintu kedua, kepempinan nasional, karena Pak Jokowi kan selesai dalam dua periode," katanya dalam acara Fisipol Leadership Forum: Road to 2024 yang diselenggarakan UGM, Sleman, Kamis (2/12).

Emil memahami untuk bisa berkontestasi di gelaran pesta demokrasi dirinya minimal harus mempunyai tiga kunci. Pilwakot Bandung 2013 dan Pilgub Jabar 2018 jadi pengalamannya.

"Satu elektabilitas dan kesukaan. Dua, ada logistik, mahal kan, triliunan untuk jadi presiden saya dengar. Tuh Rp8 triliun. Duit dari mana Rp8 triliun? Aduh. Yang ketiga, adalah partai yang mengusung, karena sistem demokrasinya seperti itu," paparnya.

Ia mengklaim baru memiliki kunci pertama dari tiga yang dipersyaratkan. Tapi, hasil risetnya membuktikan jika elektabilitas dan tingkat kesukaan ternyata berbanding lurus dengan kinerja yang memadukan unsur teknokrasi, pencapaian, dan populisme.

Maka dari itu dia untuk saat ini akan lebih berkonsentrasi mendongkrak elektabilitas dan tingkat kesukaannya. Menurutnya, inilah yang membutuhkan modal paling minim.

"Kalau ternyata kalau nomor satunya baik, tiba-tiba saya diberi (syarat) nomor tiga, diusung partai untuk kepemimpinan nasional, ya saya tidak akan menolak," ucapnya.

Baca Juga: Langsung Dipantau KSAD Dudung Abdurachman, Reuni 212 Sepi Banget

Akan tetapi ia juga bersiap untuk kemungkinan manakala nantinya sama sekali tak ada parpol yang menggaetnya. Sikap memahami situasi seperti ini adalah bagian dari politik tahu diri.

"Tapi kalau ada partai, yang merasa butuh tokoh yang elektabilitasnya lumayan, mungkin sosok saya akan dihitung ya saya bismillah. Makanya saya sudah putuskan tahun depan saya akan masuk parpol," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: