Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jenderal Dudung Bilang Tuhan Bukan Orang Arab, Anwar Abbas Merespons, Bawa- bawa Teroris!

Jenderal Dudung Bilang Tuhan Bukan Orang Arab, Anwar Abbas Merespons, Bawa- bawa Teroris! Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas merespons pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Dudung Abdurachman yang menyebut selalu berdoa menggunakan bahasa Indonesia karena Tuhan bukan orang Arab.

Anwar Abbas mengaku senang Jenderal Dudung berbicara agama di ruang publik, hanya saja dia memberi peringatan, jangan sampai salah menafsirkan ajaran Islam sebab hal itu bisa berimbas fatal. 

“Saya senang KSAD bicara tentang masalah agama. Tapi kalau bisa beliau jangan sampai berbuat salah dalam menafsirkan, dan memahami serta menjelaskan ajaran agama Islam tersebut,” kata Anwar Abbas di Jakarta Kamis (2/12/2021).

Baca Juga: Terima Kasih Jenderal Dudung Abdurachman! Yang Kebakaran Jenggot, Kembalilah...

Anwar Abbas tidak secara spesifik mengomentari pernyataan Dudung soal Tuhan bukan orang Arab. Namun untuk berjaga -jaga agar Dudung tak kepleset lidah,  Anwar Abbas meminta mantan Pangdam Jaya itu fokus menjalankan tugas pokoknya sebagai KSAD.

“Oleh karena itu, saya lebih cenderung menyarankan beliau untuk lebih fokus kepada apa yang menjadi tugas utama beliau,” pintanya.

Anwar Abbas lantas meminta Dudung untuk fokus memberantas teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

“KSAD seharusnya lebih banyak bicara tentang hal tersebut, terutama bagaimana caranya supaya kita bisa menumpas gerakan separatis tersebut sehingga keutuhan dan persatuan kita sebagai bangsa dari Sabang sampai Merauke,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Anwar menilai bahwa persoalan di Papua lebih penting dibahas Dudung ketimbang persoalan agama yang dipaparkannya tanpa maksud yang jelas.

“Tentara terutama KSAD harus bisa melakukan gerak cepat untuk memadamkannya. Sebab, kalau apinya sudah besar dan membesar maka tidak mustahil Papua juga akan bisa bernasib sama dengan Timor Timur. Dan hal itu tentu jelas sangat-sangat tidak kita inginkan,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: