Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kadispenad Luruskan KSAD Dudung, Nicho Silalahi: Aneh Kalau Bawahan Luruskan Perkataan Pimpinan!

Kadispenad Luruskan KSAD Dudung, Nicho Silalahi: Aneh Kalau Bawahan Luruskan Perkataan Pimpinan! Kredit Foto: Twitter/Nicho Silalahi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aktivis Nicho Silalahi soroti Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal (Brigjen) Tatang Subarna yang meluruskan pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.

Dudung kala itu meminta agar jangan terlalu dalam mempelajari agama karena rawan penyimpangan.

Baca Juga: Tausiyah Dudung Abdurachman Buat Heboh, PBNU Beri Penjelasan: Yang Beliau Sampaikan...

"Wah seharusnya Mimin yang jadi KASAD nya sehingga bisa meluruskan Statmen bawahannya. Ini mimim ga tertib garis komando, bisa pula membantah pernyataan pimpinan," kata Nicho dari Twitter @Nicho_Silalahi yang dikutip pada Selasa (7/12/2021).

Ia langsung menyebut aneh jika sebagai Kadispenad yang merupakan bawahan KSAD meluruskan pernyataan atasannya. 

"Aneh aja kalau bawahan yang meluruskan penyataan pimpinan, seharusnya pimpinan yang meluruskan penyataan bawahan," ujarnya.

Sebelumnya, Tatang memberi klarifikasi terkait pernyataan kontroversial itu setelah ramai dikecam  berbagai pihak. Tatang mengaku maksud Dudung dalam pernyataan itu, adalah meminta orang belajar agama dengan bimbingan  ahli agama, sebab belajar  sendiri kata dia isa membuat orang menyimpang karena salah tafsir. 

"Maksud KSAD, mempelajari agama terlalu dalam akan terjadi penyimpangan, apabila tanpa guru,” kata Tatang di Jakarta Senin (6/12/2021).

Tatang melanjutkan, saat ini banyak masyarakat yang mempelajari agama tanpa adanya pendampingan dari ahli agama sehingga mudah terpedaya dengan oknum yang menafsirkan agama tidak sesuai dengan ajaran Rosululloh.

“Dengan belajar agama sendiri, apalagi secara mendalam tanpa guru, cenderung akan mudah terpengaruh. Pada akhirnya justru akan dapat menimbulkan penyimpangan-penyimpangan." ucapnya.

"Misalnya, kata hadis ini ikut. Kemudian, kata hadis yang lain, juga ikut. Oleh karenanya, jangan terlalu dalam mempelajari agama tanpa guru pembimbing yang ahli. Berbeda apabila ada yang mengarahkan dan membimbing dengan benar dan ahli,” katanya menambahkan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: